Penggunaan VAR Liga 1 2023 Molor Lagi? Kabar Awal Mestinya Februari 2024

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Memasuki Februari 2024 dan putaran kedua Liga 1 2023-2024 sudah kembali bergulir, mengapa Video Assistant Referee (VAR), belum ada tanda- tanda digunakan di setiap kompetisinya?

Padahal, awalnya PT LIB menginformasikan jika VAR mulai digunakan pada Februari 2024 dan sementara waktu diterapkan di 4 stadion.

Namun hingga saat ini tak ada tanda- tanda menerapannya.

Nah, berikut ini penjelasan pihak PT LIB.

Baca juga: Main Kasar di Depan Wasit FIFA dan VAR, Vietnam Dihukum Penalti dan Kartu Merah Melawan Indonesia

Baca juga: Stadion Manahan Solo Sudah Dilengkapi VAR, Penggunaan Mulai Februari 2024

PT LIB (Liga Indonesia Baru) menjelaskan penyebab VAR (Video Assistant Referee) kembali diundur penggunannya pada Liga 1 2023-2024.

Wacana pemakaian VAR untuk Liga 1 2023 bukan isapan jempol belaka.

Sebab rencananya sudah tergaung sejak Oktober 2023.

Sebelumnya VAR akan digunakan pada Liga 1 2023-2024 pada putara kedua kompetisi, lalu mundur dan sempat diagendakan Februari 2024

Namun hingga memasuki awal Februari 2024, VAR pun juga belum menemui titik terang untuk waktu pelaksanannya.

Padahal Liga 1 2023-2024 sudah kembali berjalan dan memasuki pekan ke-24 setelah sempat libur jeda kompetisi.

Lantas, kapan VAR akan digunakan pada Liga 1 2023-2024?

PT LIB akhirnya memberikan penjelasan terkait wacana pemakaian VAR di Liga 1 2023.

Baca juga: Penggunaan VAR Liga 1 Batal Mulai Februari 2024, Ini Penyebabnya

Baca juga: VAR Liga 1 Diterapkan Mulai 4 Februari 2024

Setelah sebelumnya direncanakan akan dipakai Februari 2024, VAR ternyata kembali akan molor penggunaannya.

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Direktur Operasional PT LIB, Asep Saputra.

Asep menyebut, VAR bakal diterapkan pada pelaksanaan Liga 1 2023-2024 saat Championship Series (perebutan juara dalam empat besar klub teratas).

Periode pelaksanaan Championship Series Liga 1 2023 diperkirakan bakal berlangsung Mei 2024.

"Penerapan VAR itu di Liga 1 akan diterapkan mulai Championship Series," kata Asep Saputra seperti dilansir dari BolaSport.com, Rabu (7/2/2024).

Asep Saputra juga menjelaskan alasan PT LIB pelaksanaan VAR pada Liga 1 2023 diundur dari Februari menjadi Mei 2024.

Alasannya yakni karena kebutuhan wasit pada Liga 1 2023 yang kurang memadai untuk penggunaan VAR.

Sehingga, wasit-wasit di Liga 1 2023 masih perlu waktu untuk ditingkatkan kualitasnya agar sesuai kualifikasi FIFA.

Baca juga: Momen VAR Pertama Digunakan di Indonesia, Ini Bocoran Kapan Dipakai di Liga 1

Baca juga: Drama VAR, Perancis ke Semifinal, Gol Saidov Dianulir, Uzbekistan Kalah

Para wasit Liga 1 2023 pun telah melakukan pelatihan dan dipantau oleh instruktur FIFA.

Selain itu, PSSI yang juga bekerja sama dengan Yoshimi Ogawa sebagai Wakil Ketua Komisi Wasit turut membantu dalam kemajuan wasit Liga 1 2023.

"Ternyata wasit VAR butuh pendalaman yang lebih."

"Evaluasi instruktur FIFA memberikan beberapa masukan dan pada 26 Januari 2024 sudah praktik di lapangan," ujar Asep Saputra.

"Kondisi ini yang membuat apakah bisa dilakukan di Februari?"

"Tentu kami berdiskusi dan komunikasi dengan Komite wasit PSSI."

"Pekan lalu Ketua Umum PSSI (Erick Thohir) dan Wakil Ketua Komite Wasit Ogawa setelah memikirkan A-Z beserta konsiderasi dan segala macamnya kami mendapat rekomendasi (pemakaian pada Championship Series Liga 1 2023), sambung Asep.

Teruntuk keperluan wasit yang akan dipergunakan yakni diantaranya sebagai Wasit VAR, Asisten Wasit VAR, serta Replay Operator.

Sedangkan baru ada 18 wasit yang dikonfirmasi oleh PT LIB yang lolos kualifikasi. (*)

Artikel ini telah tayang sebelumnya di BolaSport.com berjudul VAR di Liga 1 2023/2024 Molor Lagi, PT LIB Ungkap Penyebabnya

Baca juga: Finish Dibungkus! Kylian Mbappe Gabung Real Madrid

Baca juga: Furry Setya dan Dwinda Ratna Cerai? Kompak Unggah Postingan Ini

Baca juga: Luka Lebam dan Bekas Gigitan di Jenazah Dante, Tamara : Aku Gigitin Semuanya

Baca juga: 30 Guru Besar Undip Soroti Kemunduran Etika Demokrasi Pemerintah di Tahun Politik