Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Internasional

6 Orang Tewas Akibat Longsor di Filipina, 27 Terkubur di Dalam Bus

Tanah longsor terjadi di Filipina pada Selasa (6/2/2024) malam. Sedikitnya 6 orang tewas dan 27 orang yang terkubur di dalam dua bus.

GOOGLE
Ilustrasi longsor 

TRIBUNJATENG.COM, MANILA - Tanah longsor terjadi di Filipina pada Selasa (6/2/2024) malam.

Sedikitnya 6 orang tewas dan 27 orang yang terkubur di dalam 2 bus.

Tanah longsor itu juga menimbun rumah warga serta melukai sebanyak 31 orang.

Baca juga: Pemimpin Kataeb Hizbullah dan 2 Pengawalnya Tewas Akibat Serangan Drone Amerika di Irak

Operasi pencarian masih dilakukan untuk mencari orang yang hilang karena terjebak longsoran.

Sebagimana diberitakan Independent pada Rabu (7/2/2024), tanah longsor melanda desa Masara di Provinsi Davao de Oro di pulau Mindanao ketika dua bus dengan puluhan penambang terkubur di bawah lereng gunung.

tanah longsor di kota Maco
Foto yang diambil pada tanggal 6 Februari 2024 dan dirilis pada tanggal 7 Februari oleh Palang Merah Filipina-Cabang Davao de Oro ini menunjukkan para petugas yang tiba untuk melakukan operasi pencarian dan penyelamatan setelah terjadi tanah longsor di kota Maco, provinsi Davao de Oro. Sedikitnya 11 orang terluka ketika tanah longsor yang dipicu oleh hujan menimbun dua bus yang mengangkut para pekerja dari sebuah tambang emas di Filipina selatan, kata para pejabat. (HANDOUT/Palang Merah Filipina-Cabang Davao de Oro/AFP)

Menurut juru bicara pemerintah provinsi Edward Macapili, ada delapan penambang yang selamat dari longsoran tersebut setelah keluar dari dua bus yang sedang terparkir untuk menunggu penumpang/penambang lain.

"Delapan penambang yang termasuk di antara mereka yang menunggu di dua bus untuk mengantar mereka pulang kerja pada Selasa malam, melompat keluar dari jendela bus dan selamat dari tanah longsor," kata dia.

Sedikitnya 11 warga kota juga mengalami luka-luka, dan masih belum diketahui berapa banyak orang yang tertimbun rumah mereka pasca longsor.

"Itu terjadi begitu cepat.

Mereka tiba-tiba melihat tanah longsor mengalir ke arah mereka," tutur Macapili kepada The Associated Press.

Hujan lebat telah melanda wilayah tersebut dalam beberapa pekan terakhir, memaksa puluhan ribu penduduk mengungsi ke tempat penampungan darurat.

Setidaknya 18 orang tewas dan harta benda rusak akibat banjir dan tanah longsor baru-baru ini, kata badan bencana nasional dalam laporan terbarunya.

Namun Macapili mengatakan hujan sudah mereda dalam tiga hari terakhir dan cuaca cerah.

"Tidak ada tanda-tanda akan terjadinya tanah longsor karena hujan berhenti pada hari Kamis dan pada hari Jumat cuaca sudah cerah dan panas," imbuh Macapili.

Militer Filipina sebelumnya melaporkan sejumlah besar penambang hilang dengan alasan adanya kendala seperti jalan yang tidak dapat dilalui dan jalur komunikasi yang buruk hingga menghambat upaya penyelamatan.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved