guru berkarya
Optimalkan Layanan Dasar Bimbingan Klasikal Melalui PJBL
Bimbingan klasikal sebagai salah satu layanan dasar Bimbingan Konseling merupakan proses yang dirancang agar guru BK melakukan kontak langsung
Oleh: Kusdiarti, S.Pd., Guru Bimbingan dan Konseling SMP N 1 Kandangserang
Bimbingan klasikal sebagai salah satu layanan dasar Bimbingan Konseling merupakan proses yang dirancang agar guru BK melakukan kontak langsung dengan para peserta didik dikelas secara terjadwal. Guru BK memberikan layanan klasikal dengan tujuan untuk menciptakan suasana lingkungan yang memungkinkan siswa menerima bimbingan dengan baik dan hasil layanan yang optimal. Faktanya, berulangkali layanan bimbingan klasikal BK dirasa gagal karena guru kurang bisa memilih model pembelajaran yang tepat.
Project Based Learning (PJBL) merupakan model pembelajaran yang mengedepankan strategi siswa untuk belajar tentang cara berpikir kritis dan keterampilan pemecahan masalah, serta untuk memperoleh pengetahuan dan konsep esensial dari materi yang dipelajarinya.
Menurut Wahyuni (2019) Project Based Learning adalah model pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada pendidik untuk mengelola pembelajaran di kelas dengan melibatkan kerja proyek. Kerja proyek memuat tugas-tugas yang kompleks berdasarkan permasalahan (problem) sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan pengalamannya dalam beraktivitas secara nyata dan menuntun peserta didik untuk melakukan kegiatan merancang, memecahkan masalah, membuat keputusan, melakukan kegiatan investigasi, serta memberikan kesempatan pada siswa untuk bekerja secara mandiri maupun kelompok. Hasil akhir dari kerja proyek tersebut adalah suatu produk yang antara lain berupa laporan tertulis atau lisan, presentasi atau rekomendasi.
Dengan rendahnya pemahaman siswa terkait layanan bimbingan klasikal BK maka penulis selaku guru BK kelas VIII B SMP N 1 Kandangserang, merasa perlu memilih model PJBL terkait dengan materi Stop Bullying. Secara umum langkah-langkah pembelajaran PJBL adalah:(1)Mempersiapkan pertanyaan penting terkait suatu topik materi yang akan dipelajari;(2)Menyusun rencana proyek;(3)Membuat jadwal;(4)Memonitor pelaksanaan pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning);(5)Menguji dan memberikan penilaian atas proyek yang dibuat.
Berikut ini adalah langkah-langkah bimbingan klasikal dengan PJBL terkait topik Stop Bullying, pertama, guru BK memberikan bimbingan klasikal materi “Stop Bullying”, waktu yang digunakan, harapan selama kegiatan; konseli aktif, sopan, kerjasama yang baik sesama kelompok dalam melakukan penugasan setelah kegiatan (project). Kedua, guru BK menampilkan contoh poster/slogan “Bullying”. Ketiga, guru BK mengarahkan konseling membuat kelompok dan memfasilitasi siswa tiap kelompok menampilkan dan mempresentasikan proyek yang telah dibuat.
Setelah layanan bimbingan klasikal, penulis mengevaluasi dan terlihat adanya capaian tujuan secara maksimal yaitu, pertama, siswa dapat menyimpulkan pengertian, jenis, contoh, penyebab dan dampak dari bullying dengan benar. Kedua, siswa mampu mengubah pemikiran/perilaku /sikapnya kearah yang baik dengan tidak melakukan bully. Ketiga, siswa dalam setiap kesempatan mempengaruhi teman-temannya mencegah dan melawan bullying. Keempat, siswa membangun kelompok yang solid /baik guna mencegah dan melawan bullying. Kelima, Setelah mengetahui dampak dari bully, siswa ingin menciptakan lingkungan sekolah yang nyaman, aman tanpa bully.
Dari penjelasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa proses pemberian layanan klasikal Bimbingan dan Konseling yang dilakukan dengan PJBL berlangsung kondusif. Siswa menjadi lebih aktif merespon pertanyaan dari guru, menghasilkan proyek, termasuk mengajukan pertanyaan pada guru maupun temannya. Aktifitas pembelajaran yang dirancang sudah sesuai sintak PJBL megharuskan siswa aktif. Terlihat adanya peningkatkan kemampuan siswa dalam melakukan transfer knowledge. Setelah mengisi LKPD, siswa terlibat langsung dalam proses mencari solusi ketika menghadapi bullying, merancang hal-hal untuk menghindari bullying dan siswa aktif bertanya, diskusi dan juga menulis. Semua itu dilakukan dengan senang. Semua siswa dalam kelompok aktif dan kreatif. Siswa juga terlatih untuk presentasi dan kelompok yang lain menanggapi dengan aktif.
Peningkatan Motorik Kasar melalui Metode Demonstrasi |
![]() |
---|
Metode Bercerita Meningkatkan Rasa Tanggung Jawab Anak |
![]() |
---|
Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis melalui Metode Eksperimen Berbasis Lingkungan |
![]() |
---|
Project Based Learning Strategi Meningkatkan Kreativitas Anak |
![]() |
---|
Peningkatan Budi Pekerti Anak melalui Metode Bercerita |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.