Berita Solo
Ratusan Orang Lakukan Aksi di Balai Kota Solo, Suarakan Tagar Kembalikan Demokrasi untuk Rakyat
Ratusan masa yang tergabung dalam Aliansi Solidaritas Perlawanan Rakyat Solo Raya (Sodara) lakukan Aksi Turun ke Jalan
Penulis: Mahfira Putri Maulani | Editor: Daniel Ari Purnomo
TRIBUNJATENG.COM, SOLO – Ratusan masa yang tergabung dalam Aliansi Solidaritas Perlawanan Rakyat Solo Raya (Sodara) lakukan Aksi Turun ke Jalan di depan Balai Kota Surakarta, Kamis (8/2/2024).
Sebelum aksi, mereka berjalan dengan membawa spanduk berisi tuntutan mereka dari Benteng Vastenburg Solo menuju depan Balai Kota Surakarta.
Mereka menyerukan tagar #kembalikan demokrasi untuk rakyat. Selain itu mereka juga membawa spanduk bertuliskan "Rezim pengkhianat rakyat, "bansos diobral dimana-mana, dimana arti sebuah negara hingga "demokrasi telah diperkosa".
Para demonstran kompak mengenakan pakaian serba hitam. Meski diguyur hujan deras, para demonstran tetap kompak menyuarakan tuntutannya di depan balaikota.
Mereka mengkritik keras aksi di depan Balai Kota Solo, Selasa (6/2/2024) yang ditemui Wali Kota Solo sekaligus Cawapres Gibran Rakabuming Raka.
"Itu bukan mahasiswa. Kalau mahasiswa kok tidak ada koordinasi. Itu masa bayaran, kalau kami bukan masa bayaran," teriak orator aksi.
Koordinator Umum, Fierdha Abdullah Ali mengatakan aksi ini diikuti elemen mahasiswa dan menggandeng seluruh elemen masyarakat.
Ali sapaan akrabnya itu menyayangkan aksi yang dilakukan dua hari lalu oleh masa yang mengatasnamakan mahasiswa Soloraya saat melakukan aksi. Ia menilai aksi tersebut hanyalah gimmick.
"Kalau demonstrasi pasti dilakukan kepada orang yang sudah menduduki jabatan tertentu, sehingga tidak masuk akal ketika demonstrasi ada penandatanganan integritas yang sejatinya isinya adalah visi misi yang diusung dan ada kesepakatan yang mendukung," kata Ali.
Menurut mereka, itu adalah langkah yang akan merusak gerakan mahasiswa. Ali menegaskan masanya yang turun ke jalan hari ini, tidak terkotak salah satu paslon, mahasiswa di Solo Raya tetap independen.
Kepentingan mahasiswa, kata Ali adalah mengawal demokrasi Indonesia berjalan damai, berjalan seperti yang diharapkan sehingga menghasilkan pemerintah yang adil bersih mampu mewujudkan Indonesia adil dan makmur.
Ali mengatakan pihaknya tidak condong ke salah satu Paslon, pihaknya tetap mengawal demokrasi sesuai dengan amanah reformasi.
"Jikalau dari mahasiswa diklaim di salah satu paslon itu adalah hal yang tidak masuk, itu akan merusak moral generasi muda. Generasi muda adalah objektif, tidak memandang seseorang berdasarkan gimmick atau framing di media, kami melihat sepak terjang dari pemerintahan," ungkapnya. (uti)
| Rumah Pensiun Jokowi di Karanganyar Tak Akan Ditempati, Ternyata Begini Rencananya |   | 
|---|
| PSI Bantah Duetkan Jokowi-Gibran di Piplres 2029 |   | 
|---|
| Innalillahi, Lansia Warga Laweyan Solo Tewas Membusuk di Rumah, Tubuh Penuh Belatung |   | 
|---|
| Demi Kesehatan Mental Ibu & Balita Bahagia, Paragonian Bergerak dan SEKOCI Adakan Pemeriksaan Gratis |   | 
|---|
| Usai Diresuffle Prabowo, Budi Arie Setiadi Temui Jokowi di Solo, Ada Apa? |   | 
|---|

 
			 
                 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
				
			 
											 
											 
											
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.