Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Viral

Kisah Pegawai Dilarang Hamil Hingga Uang JKN Ditahan Oleh Kepala Puskesmas, Kini Melapor

Kisah DA seorang pegawai puskesmas mendapat perlakuan tidak mengenakan dari atasannya.

Editor: rival al manaf
Tribun Jogja/Istimewa
Ilustrasi hamil (THINKSTOCKPHOTOS) 

TRIBUNJATENG.COM - Kisah DA seorang pegawai puskesmas mendapat perlakuan tidak mengenakan dari atasannya.

Ia dilarang hamil hingga uang Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) nya ditahan oleh Kepala Puskesmas.

Ternyata hal itu tidak hanya dialami oleh DA, namun juga mayoritas pegawai puskesmas.

Baca juga: Lapas Perempuan Semarang Lakukan Penandatanganan PKS dengan UPTD Puskesmas Poncol

Baca juga: Bupati Wonosobo Imbau RSUD dan Puskesmas Bangun Situasi Harmonis di Lingkungan Kerja 

Kini nasib kepala puskesmas dituduh larang pegawai hamil hingga tahan uang JKN itu telah dilaporkan.

Diketahui bahwa masalah di Puskesmas Sabokingking, Kota Palembang, Sumatra Selatan ini menjadi berita viral.

Kepala Puskesmas Sabokingking disebut tidak manusiawi dalam memperlakukan pegawainya.

Inspektorat Palembang hingga wali kota angkat bicara.

Pada Rabu (7/2/2024), belasan pegawai melaporkan Kepala Puskesmas Sabokingking ke Inspektorat Palembang.

Salah satu pegawai Puskesmas Sabokingking, yang berinisial DA menuturkan, ia merasa sangat kecewa dengan sikap arogan dan tidak manusiawi atasannya tersebut.

Menurut DA, sejumlah aturan pun dilanggar oleh kepala puskesmas hingga seenaknya membuat aturan pribadi.

Salah satunya, kata DA, uang Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang seharusnya menjadi hak pegawai ditahan oleh pegawai puskesmas tersebut.

Lebih parahnya lagi, lanjut DA, para pegawai perempuan dilarang hamil selama bekerja.

Bahkan, pegawai juga dilarang merawat keluarga yang sakit atau kepentingan lain tanpa seizin pimpinan.

DA mengaku, perlakuan tidak manusiawi tersebut telah berlangsung selama kurang lebih enam tahun terakhir.

"Selama lima tahun terakhir dan saat ini dalam enam tahun terakhir, kami bekerja di bawah tekanan kepala puskesmas," ungkap DA, dikutip dari Sripoku via TribunJabar.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved