Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Grobogan

106 Sekolah di Demak dan Grobogan Dilanda Banjir, Sebagian Pilih Belajar Dari Rumah

Sedikitnya 106 sekolah terdampak bencana banjir yang melanda sejak pekan lalu, di Demak dan Grobogan, Jawa Tengah.

Editor: raka f pujangga
Dok warga/istimewa
ILUSTRASI BANJIR - Banjir melanda Jalan Kaligarang, Ungaran, Ungaran Barat, Kabupaten Semarang, Senin (12/2/2024). Para siswa di MTs NU dan SMK NU Ungaran terdampak karena lokasi sekolahan yang dekat dengan banjir dan luapan air dari sungai di sekitarnya. 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Sedikitnya 106 sekolah terdampak bencana banjir yang melanda sejak pekan lalu, di Demak dan Grobogan, Jawa Tengah.

Sebagian sekolah terpaksa menerapkan pembelajaran online atau daring untuk sementara waktu.

Pembelajaran di sekolah akan berjalan kembali setelah kondisinya memungkinkan.

Baca juga: Pelajar SMA Tewas Kecelakaan Terlindas Truk Beras saat Berangkat Sekolah

Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah II Disdikbud Jateng, Haris Wahyudi mengatakan, laporan yang diterima sebanyak 82 satuan pendidikan SD dan SMP terdampak banjir. Kemudian 11 SMA, 12 SMK, dan 1 SLB.

 

"SMA 1 Karanganyar (Demak) dari Kamis sampai hari ini masih terendam. Kemarin puncaknya sampai hampir 2 meter, sekarang setengah meter," ungkap Haris lewat sambungan telepon, Kamis (15/2/2024).

Dari 1.100 peserta didik di sana, sebanyak kurang lebih 600 anak harus mengungsi karena rumahnya juga terendam banjir.

Sementara SMA 1 Mijen terendam banjir sejak dua hari lalu. Namun kini telah surut dan dapat memulai pembelajaran dalam kelas.

Sekitar 1.000 peserta didik di sana dipastikan dapat kembali bersekolah.

Kini pihaknya tengah mengkoordinir bantuan untuk kedua SMA terdampak beserta peserta didiknya.

Terpisah, Kepala Bidang Pembinaan SMA Disdikbud Jateng, Kustrisaptono juga melakukan pantauan sekolah terdampak banjir di Grobogan.

Dia mencatat, sebanyak 9 SMA, 12 SMK, dan 1 SLB sempat terendam banjir pada 6-8 Februari lalu. Baik satuan pendidikan negeri maupun swasta.

"Alhamdulillah sudah surut semua. Sedang kita lacak sekolah-sekolah yang terdampak kondisinya seperti apa. Selama banjir sekolah daring. Sekarang sudah berjalan normal," ujar Kustri.

Pihaknya menerapkan satuan pendidikan aman bencana untuk meminimalisir kerusakan. Seperti meletakkan laboratorium komputer di lantai dua.

Baca juga: Guru Sekaligus Kepsek Ini Pelakunya, Kasus Pencabulan 5 Santriwati Saat Jam Pulang Sekolah

Lebih lanjut, pihaknya bersama Kepala Disdikbud Jaeng Uswatun Hasanah mulai memberikan bantuan bagi sekolah terdampak. Di antaranya SMA Godong, SMA Toroh, SMA Purwodadi.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved