Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Demak

Pemungutan Suara Susulan Bagi Korban Banjir Demak Diusulkan 24 Februari 2024, Berlangsung di 10 Desa

Pemungutan suara susulan yang akan digelar untuk warga korban banjir di Kecamatan Karanganyar rencananya akan berlangsung 24 Februari 2024.

Penulis: Rifqi Gozali | Editor: muslimah
Tito Isna
Bupati Demak Eisti'anah 

TRIBUNJATENG.COM, KUDUS – Bupati Demak Eisti’anah mengatakan, pemungutan suara susulan yang akan digelar untuk warga korban banjir di Kecamatan Karanganyar rencananya akan berlangsung 24 Februari 2024.

Usulan ini sudah disampaikan oleh KPU Demak ke KPU RI.

“KPU Demak sudah izin ke KPU RI melalui KPU Provinsi,” kata Eisti’anah saat rapat koordinasi penanganan banjir di Pendopo Kabupaten Kudus, Jumat (16/2/2024).

Baca juga: Sepekan Lebih Banjir Karanganyar Demak, Air Masih Menggenangi Permukiman, Warga Masih Mengungsi

Baca juga: Pj Gubernur Jateng Belum Tentukan Lokasi Pemilu Susulan Bagi 27.669 Warga Terdampak Banjir Demak

Situasi sebuah jalan Desa Wonoketingal, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak, Selasa (13/2/2024).
Situasi sebuah jalan Desa Wonoketingal, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak, Selasa (13/2/2024). (KOMPAS.COM/NUR ZAIDI)

Pemilu susulan ini akan berlangsung di 10 Desa di Kecamatan Karanganyar Kabupaten Demak.

Desa- desa itu meliputi Desa Wonoketingal, Cangkringrembang, Cangkring, Undaan Kidul, Undaan Lor, Ngemplik Wetan, Wonorejo, Karanganyar, Ketanjung, dan Jatirejo.

Untuk jumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS) pada Pemilu susulan itu ada sebanyak 114 TPS. Jumlah pemilih yang akan mengikuti Pemilu susulan yaitu sebanyak 27.699 orang.

Kesiapan Pemilu susuan ini juga menunggu kesiapan penyelenggara di setiap desa. Eisti’anah mengatakan, anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang ada di desa juga diminta untuk mendata pengungsi.

“Jika nanti (TPS) masih tergenang, dialihkan ke TPS yang aman,” kata Eisti’anah.

Sementara dalam rapat koordinasi tersebut juga membahas antipasti kejadian serupa di masa mendatang.

Pihaknya bersama Pemerintah Kabupaten Kudus terus menjalin koordinasi. Kemudian untuk penanganan tanggul jebol, pihaknya juga terus menjalin koordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS).

“Termasuk penanggulangan tanggul-tanggul sungai yang kritis agar ke depan tidak terjadi kejadian serupa,” kata Esti’anah. (*)
 

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved