Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Demak

9 Hari Banjir Karanganyar Demak, Air Masih Menggenangi Pemukiman, 22 Ribu Jiwa Masih Mengungsi

Tercatat sebanyak 22 ribu jiwa yang mengungsi akibat bencana ini, sementara 5.400-an di antaranya mengungsi di Kabupaten Kudus

Penulis: Rifqi Gozali | Editor: muslimah
Tribunjateng/Rifky Gozali
warga melintas di genangan banjir di Desa Ketanjung, Kecamatan Karanganyar, Demak, Jumat (16/2/2024). 

Mbak Eisti, sapaannya, menyebut, untuk warga korban banjir Karanganyar Demak yang harus menjalani perawatan di RSUD Loekmono Hadi Kudus ada 11 orang, dengan sembilan di antaranya menjalani rawat inap, sedangkan sisanya rawat jalan.

Terkait dengan biaya pengobatan, menurut dia, bisa diklaim melalui BPJS Kesehatan bagi yang tercatat sebagai peserta.

Sedangkan bagi warga yang belum terdaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan, pihaknya akan segera mendaftarkan kepesertaan.

Hanya saja, dia menambahkan, sebagian besar warga korban banjir kehilangan dokumen pribadinya akibat bencana itu.

Pemkab Demak pun menjanjikan pengobatan di Kudus yang tidak bisa ditanggung BPJS Kesehatan akan dibiayai dengan APBD.

Kemanusiaan

Para Korban Banjir Manfaatkan Jalan Pantura Demak-Kudus Untuk Mengungsi Dengan Membangun Tenda-tenda Di pinggiran Jalan
Para Korban Banjir Manfaatkan Jalan Pantura Demak-Kudus Untuk Mengungsi Dengan Membangun Tenda-tenda Di pinggiran Jalan (Tribunjateng/Rezanda Akbar)

Adapun, Penjabat (Pj) Bupati Kudus, Muhammad Hasan Chabibie menyatakan, selama ini pihaknya intens menjalin koordinasi dengan Pemkab Demak.

Baginya, bencana bukan masalah teritorial wilayah, tetapi merupakan aspek kemanusiaan.

“Maka kami sebisa mungkin membantu masyarakat Demak yang mengungsi di Kudus. Logistik juga sangat banyak yang datang dari masyarakat Kudus dan sekitarnya melalui sumbangan donasi berupa makanan, gas, bahkan BBM. Luar biasa perhatian masyarakat Kudus kepada para pengungsi,” bebernya.

Banyaknya donasi membuat Pemkab Kudus mengapresiasi kepedulian warga Kudus dan sekitarnya.

Bahkan, Hasan menyatakan, untuk penanganan pengungsi itu Pemkab Kudus sama sekali tidak menggunakan alokasi dana dari APBD.

“Karena semua sudah tercukupi dari sumbangan warga,” terangnya.

Sementara data yang terhimpun di satu posko pengungsian di Kudus, yaitu di Terminal Induk Jati Kudus tercatat sebanyak 199 jiwa pengungsi.

Suasana Pengungsian Banjir Demak di Balai Desa Jati Wetan
Suasana Pengungsian Banjir Demak di Balai Desa Jati Wetan (Rezanda Akbar D)

Di tempat tersebut dilengkapi dengan dapur umum dan posko kesehatan.

“Ada beberapa pengungsi yang mengeluh sakit diare, gatal-gatal, demam, dan pusing. Kebanyakan malah yang mengeluh orang dewasa. Jumlah mereka yang mengeluh sakit tidak banyak sih dibanding dengan jumlah pengungsi yang ada,” ucap dokter jaga posko pengungsian Terminal Induk Jati Kudus, dokter Tony Hartanto.

Dia menambahkan, stok obat untuk para pengungsi juga masih aman. Obat-obatan yang tersedia di pengungsian meliputi obat demam, gatal-gatal, diare, dan ada obat khusus misalnya untuk darah tinggi. “Untuk sejak pagi ini (kemari-Red) ada lima pengungsi yang datang ke sini untuk berobat,” tuturnya. (goz)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved