Berita Jawa Tengah
2 Strategi Bulog Tangani Lonjakan Harga Beras di Semarang, Kini Tembus Rp 21 Ribu per Kilogram
Harga beras di pasar tradisional di Kota Semarang jenis premium merek Mentik Wangi menembus Rp 21.000 per kilogram.
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Dua strategi disiapkan Perum Bulog Kanwil Jawa Tengah untuk menangani lonjakan harga beras di sejumlah pasar tradisional.
Berdasarkan informasi, harga beras di beberapa pasar tradisional di Kota Semarang mencapai Rp 21 ribu per kilogram.
Berikut ini pernyataan resmi Bulog dalam menyikapi lonjakan drastis harga beras di pasaran.
Baca juga: Ucap Syukur Pj Gubernur Jateng Pasca Pemilu: Alhamdulillah Kondusif, Partisipasi Pemilih 82,5 Persen
Baca juga: Hasil Sementara Pemilu 2024 di Jateng: Partisipasi Pemilih Capai 82,5 Persen
Harga beras di pasar tradisional di Kota Semarang jenis premium merek Mentik Wangi menembus Rp 21.000 per kilogram.
Lalu beras C4 naik sekira Rp 15.000 per kilogram.
Untuk mengendalikan lonjakan harga beras di pasaran itu, pimpinan Perum Bulog Kanwil Jawa Tengah, Akhmad Kholisun itu menyiapkan strategi.
Pertama, penyaluran bantuan pangan gratis langsung ke masyarakat akan terus berlangsung.
Kedua, penyaluran beras stabilisasi pasokan harga pasar (SPHP) dari pihaknya akan digelontorkan ke pedagang beras di pasar tradisional dan modern.
"Penyaluran bantuan pangan yang akan terus berlanjut di tahap awal ini hingga Juni 2024, dimana Kanwil Jateng menyalurkan sebanyak 23.560 ton," tutur Akhmad Kholisun seperti dilansir dari Kompas.com, Senin (19/2/2024).
Sementara untuk SPHP yang disalurkan ke pasar targetnya sebesar 14.800 ton.
Untuk Februari 2024 sudah terlaksana 9.000 ton, sehingga tersisa 5.800 ton.
"Tapi dari kantor pusat direksi mengintruksikan volumenya ditambah lagi, supaya pasokan di pasar cukup," imbuhnya.
Beras SPHP disalurkan Bulog kepada distributor agar nantinya terdistribusi kepada pedagang atau pengecer, baik di pasar tradisional yang menjual sembako hingga ritel modern.
"Di Jawa Tengah banyak sekali ritel modern yang saat ini menjadi saluran untuk penjualan beras SPHP."
"Semua saluran kami maksimalkan, per harinya kisaran 700-800 ton, tapi di pertengahan bulan kemarin sempat menyalurkan 1.100 ton lebih," bebernya.
Baca juga: Kolaborasi UMP - MPM PWM Jateng : UMP sediakan Lahan 1 Hektare Budidaya Sorgum Manis
Baca juga: Ini Kata KPU Jateng, Hasil Pantauan Pemungutan Suara Ulang 2 TPS di Wonosobo
PERINGATAN, Pendaki Gunung Lawu Terancam Kena Blacklist 5 Tahun Jika Tidak Punguti Sampah |
![]() |
---|
Perspektif Hukum Pengibaran Bendera One Piece di Perayaan 17 Agustus, Begini Kata Dosen Unnes |
![]() |
---|
Niatan Berdamai Tita Warga Boyolali Ditolak Penggugat Rp120 Juta, Dalihnya Terlanjur Sakit Hati |
![]() |
---|
Duduk Perkara Tita Warga Boyolali Digugat Rp120 Juta, Makin Runyam Usai Kirim Kue Pesanan Klinik |
![]() |
---|
Fakta Data Dinkes Jateng: 30 dari 150 Siswa Bergejala Alami Gangguan Kejiwaan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.