Haris Suhendra Binus School Benarkan Anak Vincent Rompies Terlibat Bullying, Ini Peran FLR

TRIBUNJATENG.COM - Pihak Binus International School Serpong akhirnya membenarkan jika anak Vincent Rompies ikut terlibat dalam kasus perundungan adik kelas.

Hal tersebut disampaikan oleh Corporate Marketing Communications General Manager Binus Group Haris Suhendra ketika ditanya soal dugaan keterlibatan anak Vincent dalam kasus perundungan yang sedang diselidiki pihak sekolah.

“Iya,” ujar Haris Suhendra saat ditanya soal kebenaran kabar keterlibatan anak Vincent Rompies, Senin (19/2/2023).  

Baca juga: Nikita Willy Ungkap Kisah Pilu Rumah Tangganya, Unggah Tangkapan Layar Pesan dari Indra Priawan

Sementara itu, di media sosial juga beredar peran dari para pelaku yang tergabung dalam Geng Tai.

Ada sekitar 8 orang yang terlibat dalam perundungan tersebut.

Satu di antaranya adalah anak sulung dari Vincent Rompies.

Disebutkan jika anak Vincent berperan mengikat tubuh korban ke tembok dengan tali gorden.

Baca juga: Mayat Pria Tanpa Identitas Ditemukan di Karimunjawa, Diperkirakan Sudah Meninggal 3 Pekan

Kemudian memegangi kedua tangan korban dari belakang.

Sementara itu, video penganiayaan yang dilakukan Geng Tai kepada adik kelasnya juga beredar di media sosial.

Dalam video yang diunggah akun Twitter @indomild pada Senin (19/2/2024) tampak aksi penganiayaan itu dilakukan di luar sekolah.

Korban berkacamata dan mengenakan kaos oblong warna navy.

Korban tampak tak mengenakan celana panjang dan hanya menganakan celana dalam saja.

Ia berdiri di depan para anggota geng lain.

Di belakangnya terdapt dua siswa yang menahan korban.

Sedangkan satu siswa yang mengenakan kaos coklat terus memaki korban.

Mencekik leher korban dan juga mendorong-dorong badan korban.

Sedangkan anggota geng lain terus menertawakan aksi perundungan tersebut.

Sebelumnya, aksi penganiayaan ini terungkap setelah ibu dari korban mengunggah kejadian yang dialami anaknya ke media sosial.

Anak korban mengalami beberapa tindakan kekerasan yang dilakukan oleh para senior bernama Geng Tai.

Korban pun dianiaya pada tanggal 2 Februari 2024 lalu.

Korban dipiting, dicekik, diikat di tiang dan ditendangi.

Dikutip dari Kompas.com, korban perundungan tersebut mengalami banyak luka memar dan juga luka bakar.

Kepala Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Tangerang Selatan Ipda Galih Dwi Nuryanti menjelaskan, hal itu diketahui berdasarkan hasil pemeriksaan medis dan visum terhadap korban. “Untuk korban terhadap luka yang dialami sudah kami lakukan visum. Di sebagian tubuhnya ada banyak luka memar,” ujar Galih saat dikonfirmasi, Senin (19/2/2024).

Kasus ini pun sudah ditelusuri oleh Polres tangerang Selatan.

(*)