Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Harga Beras

Kelangkaan Beras Premium, Toko Sembako di Kabupaten Semarang Ini Sudah Sebulan Tak Punya Stok

Harga beras yang terus naik selama beberapa bulan terakhir di Kabupaten Semarang disusul dengan adanya kelangkaan beras, terutama beras premium.

Penulis: Reza Gustav Pradana | Editor: rival al manaf
(TRIBUN JATENG/REZA GUSTAV)
MENIPIS - Ketersediaan beras di sebuah toko sembako di Ungaran Barat, Kabupaten Semarang terpantau menipis, Selasa (20/2/2024). Hal itu diperparah dengan tidak datangnya pasokan beras premium sejak sebulan terakhir. 

TRIBUNJATENG.COM, UNGARAN - Harga beras yang terus naik selama beberapa bulan terakhir di Kabupaten Semarang disusul dengan adanya kelangkaan beras, terutama beras premium.

Seorang pemilik toko sembako di Bandarjo, Kecamatan Ungaran Barat, Karti Heri Astuti mengatakan bahwa sudah sebulan terakhir tidak mendapatkan pasokan beras premium.

Akibatnya, toko yang dikelolanya kini kehabisan stok beras premium kemasan per lima kilogram.

“Saya sudah order dari pabrik belum dikirim-kirim.

Selain itu bakul-bakul (pedagang warung makan) banyak yang beli ke tempat saya karena langka jadi cepat habis,” kata Karti kepada Tribunjateng.com, Selasa (20/2/2024).

Dia mengaku ketersediaan yang dimiliki hanya beras lokal dan beras jenis medium.

Akibatnya, para konsumen yang terbiasa membeli beras premium berganti membeli beras medium.

Beras eceran di toko milik Karti kini dijual dengan harga Rp 16 ribu hingga Rp 17 ribu per kilogram.

Menurut dia, kelangkaan beras juga menjadi penyebab harga beras terus naik.

“Naik terus ini, tinggi. Yang saya dengar para petani itu sawahnya terendam banjir,” imbuh dia.

Sementara itu, dari data dari Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian & Perdagangan (Diskumperindag) Kabupaten Semarang per Selasa (20/2/2024), rata-rata harga beras di lima pasar tradisional (Bandarjo, Babadan, Karangjati, Bandungan, Projo) per kilogramnya mencapai Rp 17.200 (premium) dan Rp 16.200 (medium).

Pemberitaan sebelumnya, seorang pengelola warung makan di Kuncen, Ungaran Barat mengaku resah dengan adanya kenaikan harga beras secara terus menerus.

Dia membutuhkan bahan-bahan pokok terutama beras untuk berjualan di tempat usahanya, yakni Warung Gudeg Soto Koyor Beteng di Jalan Brigjen Sudiarto.

“Saya biasanya kulakan di Pasar Bandarjo, tapi tetap beli beras saya kurangi jumlahnya. Misalnya biasanya satu kilogram jadi tiga per empat kilogram,” kata Yudi.

Meskipun demikian, dia mengatakan tidak akan mengurangi porsi makanannya.

Dia berharap pemerintah bisa menekan harga atau inflasi secepatnya.

Menurut dia, beras merupakan faktor penting untuk kesejahteraan masyarakat. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved