Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Ibu di Tulungagung Gagal Minum Racun Tikus Bareng Anaknya, Si Balita Tewas di Pangkuan Nenek

Seorang ibu berusia 32 tahun asal Tulungagung diduga merencanakan bunuh diri bersama anaknya yang berusia 5 tahun.

TRIBUNJATENG
ILUSTRASI: Kamar jenazah. 

TRIBUNJATENG.COM - Seorang warga Desa Kepuhrejo, Kecamatan Ngantru, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, berusia 32 tahun, yang diidentifikasi sebagai YM, telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus kematian anaknya yang berusia 5 tahun, SF.

Kejadian ini terjadi setelah YM berencana mengakhiri hidupnya bersama anaknya sendiri.

YM berhasil ditangkap polisi, sementara SF ditemukan meninggal dunia di dalam rumahnya pada Kamis (1/2/2024) sekitar pukul 03.00 WIB.

Baca juga: Pengakuan Ibu yang Ajak Anaknya Minum Racun, Ramuan Dibuat Sendiri, Suami Sempat Curiga

Menurut Kapolres Tulungagung, AKBP Teuku Arsya Khadafi, kasus ini berakar dari konflik antara YM dan suaminya.

YM sering kali menjadi korban perundungan verbal dari suaminya, yang menyebabkan terjadinya pertengkaran di antara keduanya.

Suasana semakin tegang ketika suami YM mengancam untuk menceraikan YM dan membawa pergi SF, anak mereka yang merupakan satu-satunya buah perkawinan selama 7 tahun.

Pasangan ini biasanya berjualan di Pasar Ngantru dari sore hingga dini hari, dengan YM bertugas menjaga warung pada malam hari.

Pada Rabu (31/1/2024), setelah pulang dari pasar sekitar pukul 22.00 WIB, YM menjemput SF di rumah ibunya untuk tidur bersama.

Di saat itu, YM mencampurkan ramuan obat pereda nyeri dengan niat untuk mengakhiri hidup bersama SF.

Namun, menyadari bahwa ramuan tersebut tidak cukup kuat, YM mencari cairan pembasmi tikus untuk mencampurnya.

Kemudian, YM mengajak SF untuk minum ramuan tersebut dengan dalih agar mereka bisa bersama-sama.

Setelah minum, SF mengeluh sakit perut, namun YM menghiburnya.

Sekitar pukul 01.00 WIB pada Kamis (1/2/2024), suami korban pulang dan mencurigai perilaku YM yang sering masuk ke kamar mandi.

YM ditemukan dalam keadaan muntah-muntah dan kemudian dibawa ke rumah sakit, sedangkan SF tetap di rumah dalam perawatan neneknya.

Saat neneknya mengira SF sedang tertidur dan mengipasinya, pada pukul 03.00 WIB tubuh SF terasa dingin dan nafasnya berhenti.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved