Berita Banyumas
TNI AD Manunggal Air Bantu Warga Tipar, Bisa Bantu Cegah Stunting di Banyumas
Warga di Desa Tipar, Kecamatan Rawalo, Kabupaten Banyumas kini tak harus bergantung pada bantuan air bersih saat kekeringan melanda
Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: muslimah
TRIBUNJATENG.COM, BANYUMAS - Warga di Desa Tipar, Kecamatan Rawalo, Kabupaten Banyumas kini tak harus bergantung pada bantuan air bersih saat kekeringan melanda.
Telah dibangun 32 titik air baru atau sumur bor dan 100 lebih pembangunan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) di Kabupaten Banyumas.
Hal ini adalah sebagai bagian program TNI AD Manunggal Air sebagai upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat desa.
Salah satu fokus utama adalah tentang air.
Ini adalah kerjasama antara TNI AD, Astra dan Forkompinda yang dihadiri oleh Pj Gubernur, Kapolda dan Pangdam.
"Sampai saat itu 1.900 di seluruh Indonesia, dan 100 lebih di Jateng, ini kebetulan Astra fokus ke Banyumas yang juga sulit air.
2024 target bisa 3.000 lebih karena semakin banyak yang ingin kerjasama dengan kami," ujar Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Letnan Jenderal TNI Maruli Simanjuntak kepada Tribunbanyumas.com, Selasa (27/2/2024).
Program ini sesuai dengan program pemerintah terutama dalam mengatasi krisis air bersih dan penanganan stunting.
"Berharap dengan air bersih berpengaruh pada kesehatan, dan ada beberapa titik air untuk pertanian juga," jelasnya.
Bantuan sumur bor air itu diperkiran dapat menjangkau 500 kk di desa tersebut.
Namun kedepan diharapkan ada Dana Desa yang dapat menyalurkan air bersih ke rumah-rumah.
Karena saat ini lokasinya terpusat di lapangan desa setempat.
Sementara itu Pj Gubernur Jateng, Nana Sudjana mengatakan sangat berterima kaish atas bantuan di Jawa Tengah yang harapannya akan terus berkelanjutan.
Ia mengatakan di Jateng kisarannya berada pada 10.7 persen dalam tingkat kemiskinan.
"Akan kita kejar, pemda terus melakukan fokus dan prioritas pengentasan kemiskinan. Beberapa langkah adalah bantuan Rumah Tidak layak huni.
Pada 2024 ada 17 ribu RTLH yang akan direnovasi dan bangun," jelasnya.
Sementara itu warga setempat yaitu Watini (50) mengucapkan syukur karena sangat membantu dalam mencari air.
"Saya suka berebut dari tangki bantuan BPBD, kadang suka gak kebagian juga.
Kita memanfaatkan air sumur tapi kering. Sumur kedalaman 9 meter, jadi kadang ke sungai.
Ia harus membawa ember dan mengantre panjang.
Tapi dengan adanya bantuan ini ia tidak perlu takut tak kebagian air saat kemarau.
Hal itu karena air mengalir di desanya sudah lancar. (jti)
HUT ke-80 PT KAI, 3.000 Peserta Ramaikan Skybridge Race Run di Purwokerto |
![]() |
---|
Remaja 17 Tahun di Banyumas Tewas Seketika Tersambar Petir Saat Main Bola di Bawah Hujan |
![]() |
---|
Viral Menu MBG Kacang Rebus dan Roti, SPPG Gunung Lurah Banyumas Distop Sementara untuk Evaluasi |
![]() |
---|
Sumur Jadi Hitam dan Air Bau Busuk, Warga Mersi Purwokerto Sebut Limbah MBG Jadi Penyebabnya |
![]() |
---|
Warga Mersi Purwokerto Keluhkan Air Sumur Tercemar, Diduga Akibat Limbah Proyek MBG |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.