Berita Video
Video Proyek Tol dan Tanggul Laut Semarang-Demak : Lucuti Nelayan dari Laut, Gilas Petani Kerang
Abdullah Ahmad Marzuki (36) seorang nelayan Tambakerjo, Tanjung Mas, Kota Semarang, pagi itu berangkat melaut, Kamis (8/2/2024).
Penulis: iwan Arifianto | Editor: Tim Video Editor
Kondisi itu, kata dia, telah dialami kelompok nelayannya selama tiga bulan terakhir.
Kesulitan lain juga dialami para nelayan, misalnya mereka harus memindahkan perahu ke dermaga Tambaklorok (Semarang) dan Tambakrejo (Semarang) maupun di Morodemak (Demak).
Dampaknya, jarak lebih jauh, butuh BBM lebih banyak, sehingga biaya operasional lebih tinggi.
Agus menambahkan, nelayan mengeluhkan tak adanya kompensasi akibat aktivitas proyek tersebut.
Padahal proyek ini diprediksi baru selesai pada tahun 2025.
"Kecuali pihak proyek mau mendahulukan kepentingan kami, dengan membuatkan tempat berlabuh dan jembatan, supaya bisa melaut lebih cepat," tuturnya.
Lucut dari Laut
Nelayan Trimulyo, Genuk, Kota Semarang, Matjiyanto (62) mengatakan, semenjak adanya proyek tol laut, nelayan di kelompoknya semakin sering libur melaut.
"Iya, banyak liburnya. Misal nekat melaut hanya di sepanjang dekat aliran Kali Babon. Dapatnya ikan kecil-kecil," ucapnya.
Kondisi tersebut tentunya membuat para nelayan menjadi lebih nelangsa.
Matjiyanto menyebut, nelayan sudah sangat sulit mencari kesempatan kerja di tempat lain. Sebab, mereka hanya berpengalaman kerja di laut.
"Mau kerja ke pabrik tidak ada ijazah. Harapan satu-satunya kerja di laut," katanya.
"Kami harap ada akses masuk ke laut supaya tidak terputus. Ini untuk kebutuhan hidup sehari-hari."
Nelayan Trimulyo Wetan, Genuk Mastor mengatakan dia terpaksa bekerja sebagai pak Ogah (sukarelawan pengatur lalu lintas) di Kawasan Indsutri Terboyo untuk memenuhi kehidupannya sehari-hari sekira tiga bulan terakhir.
Ia menyebut, penghasilan Pak Ogah tiap harinya antara Rp50 ribu sampai Rp60 ribu. Sebab, ia harus bergantian tempat dengan temannya yang lain.
"Penghasilan menjadi Pak Ogah juga mengharapkan keikhlasan orang. Berbeda dengan nelayan, dapat ikan karena kerja keras sendiri," tuturnya.
Keluhan Petani Kerang Hijau
Di tengah guyuran hujan deras di rumahnya, Kaminto (61) warga Tambakrejo RT 6 RW 16, Tanjung Mas, menceritakan tentang usaha rumpon kerang hijaunya yang telah ditekuninya sejak tahun 2013.
Video Donasi Warga Pati untuk Aksi di KPK Terkumpul Rp 148 Juta |
![]() |
---|
Video Sosok Agus Eko Wibowo, ASN Yang Protes Jabatannya Dicopot Mendadak Bupati Pati |
![]() |
---|
Hari Keenam Kebakaran Sumur Minyak di Blora Belum Padam, Tim Pemadam Terkendala Tekanan Gas Tinggi |
![]() |
---|
Ganti Demo Pati Jilid Kedua,Warga Bakal Gelar Aksi Kirim Surat ke KPK Tuntut Bupati Sudewo Ditangkap |
![]() |
---|
Alun-Alun Pati Jadi Arena Festival 1000 Lilin, Aksi Peringati Tujuh Hari Menghilangnya Bupati Sudewo |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.