Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Banjir Bandang

Daftar 3 Desa Terdampak Banjir Bandang di Lereng Merbabu Kabupaten Semarang, Jembatan Ambrol

Banjir bandang melanda kawasan lereng Gunung Merbabu di Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah pada Rabu (28/2/2024).

Penulis: Reza Gustav Pradana | Editor: rival al manaf
TRIBUN JATENG/REZA GUSTAV
AMBROL - Jembatan penghubung antar Dusun Kroto dan Macanan di Desa Tajuk, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang longsor dan ambrol, Rabu (28/2/2024). 

TRIBUNJATENG.COM, UNGARAN - Banjir bandang melanda kawasan lereng Gunung Merbabu di Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah pada Rabu (28/2/2024).

Total tiga desa yaitu Tajuk, Jetak dan Batur terdampak dalam banjir bandang tersebut.

Banjir terjadi akibat air di sungai-sungai meluap seusai hujan lebat di kawasan puncak sejak siang hari.

Kepala BPBD Kabupaten Semarang, Alexander Gunawan mengatakan bahwa material bebatuan yang turut terbawa aliran air juga menyumbat sejumah jembatan.

Baca juga: BREAKINGNEWS Jembatan Desa Tajuk Putus Diterjang Banjir Bandang di Lereng Merbabu Kabupaten Semarang

Baca juga: H-1 Pemilu, TPS di Desa Dumpil Pati Diterjang Banjir Bandang

AMBROL - Jembatan penghubung antar Dusun Kroto dan Macanan di Desa Tajuk, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang longsor dan ambrol, Rabu (28/2/2024).
AMBROL - Jembatan penghubung antar Dusun Kroto dan Macanan di Desa Tajuk, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang longsor dan ambrol, Rabu (28/2/2024). (TRIBUN JATENG/REZA GUSTAV)

“Kami masih mengurai secara manual sumbatan-sumbatan di bawah jembatan,” kata Alexander kepada Tribunjateng.com.

Dampak paling parah terjadi di Desa Tajuk.

Alexander menyebutkan, terdapat tiga titik di desa itu yang terdampak banjir.

Satu di antaranya yaitu jembatan penghubung antar Dusun Kroto dan Dusun Macanan yang ambrol dan terputus total.

Material jembatan runtuh sedalam enam meter.

Sementara itu, panjang jembatan yang runtuh sekira delapan meter.

Seorang warga setempat, Panji Sungkono (46) mengaku mendengar suara gemuruh yang keras saat ambrolnya jembatan itu.

“Sekitar pukul 12.30 WIB, suaranya gemuruh, situasi tidak hujan tapi aliran-aliran sungai deras semua. Saya cek di jembatan ini ternyata sudah ambrol,” kata dia.

Dia berharap pemerintah bisa segera memberi perhatian dan menangani dampak bencana itu.

Menurut Panji, akses penghubung di sana sangat penting untuk mobilisasi warga setempat. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved