Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Israel vs Hamas

Emir Qatar Mempertemukan Pihak Israel dan Hamas di Doha Bahas Gencatan Senjata Jelang Ramadan

Para pejabat Israel dan pemimpin Hamas bertemu di Qatar pada Senin (26/2/2024) untuk membahas lagi rencana gencatan senjata di Gaza Palestina.

AP
Dalam foto yang disediakan oleh Pengadilan Kerajaan Saudi ini, Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman, kanan, menyambut Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad al-Thani pada saat kedatangannya untuk menghadiri KTT ke-41 Dewan Kerjasama Teluk di Al-Ula, Arab Saudi, Selasa , 5 Januari 2021. 

TRIBUNJATENG.COM, QATAR -- Para pejabat Israel dan pemimpin Hamas bertemu di Qatar pada Senin (26/2/2024) untuk membahas lagi rencana gencatan senjata di Gaza Palestina.

Kehadiran kedua belah pihak untuk mengadakan perundingan jarak dekat diharapkan mampu membawa hasil yang baik.

Pasalnya, pada awal Februari, Israel menolak tawaran balasan Hamas untuk melakukan perundingan jarak dekat untuk gencatan senjata selama empat setengah bulan.

Dikutip dari Reuters pada Selasa (27/2/2024), di depan umum, kedua belah pihak terus mengambil posisi yang berbeda pendapat mengenai tujuan akhir gencatan senjata, sambil saling menyalahkan karena menghambat perundingan.

Israel mengatakan, pihaknya hanya akan menyetujui penghentian sementara upaya untuk menjamin pembebasan sandera.

Sedangkan Hamas mengatakan, mereka tidak akan membebaskan sandera tanpa kesepakatan yang akan mengakhiri perang secara permanen (gencatan senjata penuh).

Usai bertemu dengan Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani, pemimpin Hamas yang tertutup, Ismail Haniyeh, mengatakan, kelompoknya menerima upaya mediator untuk mengakhiri perang, dan menuduh Israel mengulur waktu sementara warga Gaza tewas dalam pengepungan.

"Kami tidak akan membiarkan musuh menggunakan negosiasi sebagai kedok kejahatan ini," katanya.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan, Israel siap untuk mencapai kesepakatan, dan sekarang terserah pada Hamas untuk membatalkan tuntutan yang dia gambarkan sebagai hal yang aneh.

"Tentu saja, kami menginginkan kesepakatan ini jika kami dapat mencapainya. Itu tergantung pada Hamas. Sekarang keputusan mereka benar-benar tergantung pada hal itu," katanya kepada jaringan AS, Fox News, dalam sebuah wawancara.

"Mereka harus menyadari kenyataan," imbuhnya. Emir Qatar mengatakan, Al Thani dan pemimpin Hamas telah membahas upaya Qatar untuk menengahi perjanjian gencatan senjata segera dan permanen di Jalur Gaza.

Rencana Mulai 4 Maret

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden berharap gencatan senjata di Gaza Palestina dapat dimulai pada awal minggu depan atau Senin (4/3/2024) depan.

Hal itu diungkapkan Biden pada Senin (26/2/2024) ketika para pejabat Israel dan pemimpin Hamas melakukan pertemuan di Qatar.

Sebelumnya, perwakilan dari Mesir, Qatar, Amerika Serikat, Perancis dan negara lain sebagai perantara bagi Israel dan Hamas, berupaya menghentikan perang serta pembebasan sandera Israel yang ditahan di Gaza.

Kesepakatan tersebut juga mencakup pertukaran puluhan sandera dengan beberapa ratus tahanan Palestina yang ditahan oleh Israel. Saat berkunjung ke New York, Biden ditanya kapan perjanjian itu akan dimulai, dan ia pun memberikan jawaban.

"Penasihat keamanan nasional saya memberi tahu saya bahwa kita sudah dekat, sudah sangat dekat, namun belum selesai," ujarnya, dikutip dari AFP.

"Harapan saya adalah Senin depan kita bisa melakukan gencatan senjata," tambah Biden.

Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Jake Sullivan mengatakan pada hari Minggu bahwa perwakilan dari beberapa pihak, tidak termasuk Hamas, bertemu di Paris pada akhir pekan dan mencapai pemahaman tentang seperti apa bentuk kesepakatan penyanderaan untuk gencatan senjata sementara.

Namun setelah pertemuan di Paris, para ahli dari Mesir, Qatar dan AS bertemu di Doha dalam beberapa hari terakhir untuk melakukan pembicaraan yang juga dihadiri oleh perwakilan Israel dan Hamas.

Sumber Hamas mengatakan kepada AFP bahwa beberapa amandemen baru diusulkan mengenai isu-isu yang kontroversial. Namun Israel tidak memberikan posisi substantif apa pun mengenai ketentuan gencatan senjata dan penarikan diri dari Jalur Gaza.

Sementara itu Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menolak permintaan penarikan pasukan tersebut dan menganggapnya sebagai hal yang mustahil.

Netanyahu juga mengatakan bahwa setiap kesepakatan gencatan senjata hanya akan menunda serangan militer ke kota Rafah di Gaza selatan. Tetapi pada hari Senin kemarin seorang pejabat Israel yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada situs berita Ynet bahwa arah (perundingan) sudah positif.

Emir Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad Al-Thani telah bertemu dengan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Doha dan membahas upaya yang bertujuan untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata segera dan permanen.
(kompas/afp/ap)

Baca juga: Ramalan Zodiak Hari Ini Rabu 28 Februari 2024: Aries Manfaatkan Momentum, Cancer Tinjau Ulang

Baca juga: Ini Daftar Kasus Pidana Gathan Saleh Eks Suami Dina Lorenza, Ada Penganiayaan Hingga Narkoba

Baca juga: PSM vs Persebaya, Duel 2 Tim Legenda yang Kini Sama-sama Terpuruk di Klasemen Sementara

Baca juga: KESAKSIAN Eks Anggota HTI: Peringatan Isra Mikraj Metamorfoshow di TMII Indoktrinasi Khilafah

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved