Berita Nasional
Kenaikan Cukai Rokok Sasaran Empuk untuk Biayai Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran
Menurutnya, skenario menaikkan cukai rokok menjadi siasat pemerintah untuk menekan pelebaran defisit APBN 2025.
TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Director Political Economy and Policy Studies (PEPS) Anthony Budiawan menilai penerimaan negara bisa ditingkatkan melalui instrumen pajak.
Menurutnya, skenario menaikkan cukai rokok menjadi siasat pemerintah untuk menekan pelebaran defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025.
“Yang sudah dalam rencana, pemerintah akan menaikkan cukai rokok,” ucap Anthony kepada Tribun Network, Selasa (27/2/2024).
Ekonom senior itu memandang bahwa cukai rokok menjadi target empuk pemerintahan mendatang untuk menaikkan penerimaan negara.
“Masyarakat perokok yang mayoritasnya terdiri dari lapisan kelompok bawah atau miskin akan semakin tertekan,” katanya.
Dampak dari kenaikan cukai rokok tersebut angka kemiskinan dapat meningkat signifikan.
Anthony melihat sumber pajak lainnya yang berpotensi dinaikkan adalah Pajak Pertambahan Nilai (PPN).
Kebijakan menaikkan PPN bisa menekan pendapatan riil masyarakat, dan pada gilirannya akan menekan ekonomi.
“Begitu juga dengan pengurangan subsidi atau anggaran program sosial, berpotensi menekan pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kemiskinan,” imbuhnya.
Dia berpandangan calon presiden (capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto akan sulit melanjutkan kebijakan pemerintah Presiden Joko Widodo (Jokowi) khususnya di sektor ekonomi.
Kebijakan populis seperti makan siang gratis yang dijanjikan Prabowo selama kampanye bakal sulit terealisasikan.
Hal itu lantaran faktor Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang tak mendukung.
"Tetapi, kebijakan populis tersebut mungkin sulit terealisasi. Akhirnya seperti Jokowi, banyak janji kampanye tidak pernah terealisasi," jelas Anthony.
"Kebijakan kasih makan gratis, BPJS gratis, semacam itu sulit. Karena janjinya tidak realistis, dalam arti memerlukan dana yang relatif terlalu besar dibandingkan dengan kemampuan APBN," imbuhnya menegaskan.
Direktur Ekssekutif Segara Research Institute Piter Abdullah menuturkan target defisit akan sangat konservatif atau berhati-hati.
Nasib 10 Pegawai RSUD Sukabumi Positif Narkoba, Direktur: 4 Berstatus ASN |
![]() |
---|
Layanan Kesehatan Gratis Serentak, Langkah Nyata Kemenham Jateng Wujudkan Hak Kesehatan Masyarakat |
![]() |
---|
Kemenham Jateng Gelar Bimbingan Teknis Strategi Nasional Bisnis dan HAM serta Sosialisasi PRISMA |
![]() |
---|
Tim Tangguh! Kanwil Kemenham Jateng Raih Juara 2 di Turnamen Mobile Legends HUT Ke-80 RI |
![]() |
---|
Setelah Viral Video Bidan Berenang Seberangi Sungai demi Obati Pasien, Prabowo Kucurkan Rp26,5 M |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.