Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Pati

Indeks Harga Konsumen di Pati Masuk Lima Tertinggi Nasional, Ketapang Adakan Gerakan Pangan Murah

Masyarakat di Desa Kedungbulus, Kecamatan Gembong, Kabupaten Pati, menyerbu balai desa setempat, Kamis (29/2/2024).

|
Penulis: Mazka Hauzan Naufal | Editor: rival al manaf

TRIBUNJATENG.COM, PATI - Masyarakat di Desa Kedungbulus, Kecamatan Gembong, Kabupaten Pati, menyerbu balai desa setempat, Kamis (29/2/2024).

 

Mereka hendak menebus kebutuhan pokok masyarakat (kepokmas) dengan harga murah.


Berbagai jenis kepokmas bisa mereka beli murah, di bawah harga pasaran, dalam acara Gerakan Pangan Murah yang digelar oleh Dinas Ketahanan Pangan (Ketapang) Provinsi Jawa Tengah dan Kabupaten Pati.


Kegiatan ini digelar demi menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan di Bumi Mina Tani.


Selain di Desa Kedungbulus, kegiatan ini juga dilaksanakan di Desa Bageng, Kecamatan Gembong.


Subkoordinator Seksi Harga Pangan Dinas Ketapang Provinsi Jawa Tengah, Dhani Sardono, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari rapat Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) yang dipimpin oleh Menteri Dalam Negeri beberapa waktu lalu.


Menurut Dhani, Indeks Harga Konsumen (IHK) di Kabupaten Pati masuk kategori tinggi, terutama komoditas beras.


"Ini langkah awal kami untuk mengintervensi. Karena Pati termasuk lima besar kabupaten/kota se-Indonesia dengan IHK tinggi," jelas dia.


Pihaknya menggandeng Bulog untuk menyediakan beras sebanyak tiga ton. Beras tersebut dibagi di dua desa yang menggelar gerakan pangan murah.


"Harga beras di pasaran merangkak naik sampai Rp 17 ribu per kilogram. Di sini kami jual Rp 52 ribu per lima kilogram. Namun kami batasi satu sak per orang demi pemerataan dan untuk menghindari pedagang masuk," ungkap Dhani.


Adapun untuk komoditas kepokmas selain beras, pihaknya menggandeng BUMD pangan, Gapoktan produsen telur, dan sejumlah pihak terkait lain.


"Telur harga di kandang Rp 29 ribu, kami subsidi Rp 1.500 per kilogram. Lalu cabai, bawang merah, bawang putih, kami subsidi per kilogram Rp 1.700, supaya harga yang dijual di bawah harga pasar," tandas dia.


Kepala Dinas Ketapang Kabupaten Pati, Tri Hariyama, menambahkan bahwa kegiatan ini bermula dari keinginan masyarakat terhadap pasar sembako murah.


Mereka mengeluhkan harga beras yang melambung tinggi.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved