Puting Beliung di Gunungkidul
Ini Kata BMKG, Penyebab Puting Beliung di Gunungkidul Yogyakarta, Belasan Rumah Rusak
Angin puting beliung menyapu wilayah Gunungkidul itu menyebabkan sejumlah pohon tumbang dan beberapa rumah warga mengalami kerusakan.
TRIBUNJATENG.COM, GUNUNGKIDUL - BMKG melalui Stasiun Meteorologi Yogyakarta membeberkan penyebab puting beliung di wilayah Gunungkidul, Yogyakarta pada Rabu (28/2/2024) siang.
Menurut BMKG, berdasarkan hasil analisis sementara, itu disebabkan adanya aktivitas Madden Jullian Oscillation (MJO).
Imbasnya, tak sedikit rumah mengalami kerusakan, utamanya di bagian atap dan pohon tumbang.
Baca juga: Astra Motor Yogyakarta Satukan Bikers se-DIY, Kedu & Banyumas di Honda Bikers Adventure Camp 2024
Baca juga: Rambah Wilayah Yogyakarta, PGN Suplai Gas Bumi ke Hotel PORTA Ambarukmo
Viral di media sosial video angin puting beliung yang melanda wilayah Gunungkidul, Yogyakarta pada Rabu (28/2/2024).
Salah satu akun yang mengunggah video tersebut adalah @ripwdd di X atau Twitter.
Peristiwa tersebut terjadi di Kalurahan Salam, Kapanewon Patuk, Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Dalam unggahannya, terlihat angin puting beliung menyapu wilayah Gunungkidul itu menyebabkan sejumlah pohon tumbang dan beberapa rumah warga mengalami kerusakan.
Warjono, Kepala Stasiun Meteorologi Yogyakarta menyebutkan bahwa hujan lebat disertai angin puting beliung memang menerjang Kalurahan Salam pada Rabu (28/2/2024) sore.
"Hujan lebat yang disertai angin puting beliung tersebut terjadi pada Rabu (28/2/2024) pukul 14.30 dan mengakibatkan kerusakan berupa pohon tumbang dan 11 rumah di RT 05, RT 06, dan RT 07 Gunung Manuk, Gunungkidul," ujar Kepala Stasiun Meteorologi Yogyakarta, Warjono seperti dilansir dari TribunSolo.com, Kamis (29/2/2024).
Baca juga: 302 Makam di Klaten Dibongkar Terdampak Proyek Tol Solo-Yogyakarta, Jasad Dipindah Ke Lokasi Baru
Baca juga: Sensasi Touring Ekstrem Salatiga - Yogyakarta: Yamaha Lexi 155 LX Juara di Tanjakan dan Turunan
Menurut analisis sementara dari BMKG, peristiwa angin puting beliung yang melanda sejumlah kecamatan di DIY itu disebabkan oleh aktivitas Madden Jullian Oscillation (MJO).
"MJO saat ini berada di kuadran 3 Netral (Indian Ocean Netral), kurang berkontribusi terhadap proses pertumbuhan awan hujan di wilayah DIY," ungkapnya.
Selain itu, kondisi tersebut juga dipicu karena adanya pola siklonik yang terpantau di Pulau Jawa bagian tengah yang berpotensi menyebabkan peningkatan suplai uap air yang cukup tinggi untuk pertumbuhan awan konvektif di wilayah Jawa, terutama DIY.
Ia mengatakan, pantauan anomali suhu muka laut +0.5 s/d +3.0 C di Laut Jawa cukup hangat yang mampu meningkatkan suplai uap air dalam atmosfer.
Kemudian, saat peristiwa terjadi, kelembapan relatif lapisan udara atas pada ketinggian 3.000 hingga 10.000 kaki yang cukup tinggi sebesar 80-95 persen.
Sehingga itu mendukung terbentuknya awan Cumulonimbus (Cb) di wilayah DIY.
| Kisah Sedih Sopir Truk Gaji Rp 9 Juta Nangis Serahkan 3 Anaknya ke Panti: Tak Mampu Biayai Hidup |
|
|---|
| Berita Duka, Retno Yugo Pamungkas dan Nur Syarifudin Meninggal Dunia |
|
|---|
| 2 Tewas, Mobil MBG Kecelakaan Tertabrak Kereta Api di Purworejo Jawa Tengah, Ini Identitasnya |
|
|---|
| Viral Bocah 5 Tahun Dirantai Setiap Hari, Ditinggal Ortu Kerja Hanya Diberi Segelas Kopi |
|
|---|
| Video Warga Kaget Temukan Handuk di Bawah Pohon Pisang Ternyata Ada Jasad Bayi |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.