Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Israel vs Hamas

Israel Makin Biadab! Ratusan Ribu Orang Gaza Konsumsi Pakan Ternak Demi Hidup

Israel dengan sengaja membuat warga Palestina kelaparan dan harus bertanggung jawab atas kejahatan perang dan genosida

|
AFP
Warga Palestina mencari puing-puing bangunan untuk mencari korban yang selamat setelah serangan Israel di kamp pengungsi al-Maghazi di Jalur Gaza tengah pada 11 Desember 2023. 

TRIBUNJATENG.COM, PALESTINA -- Israel dengan sengaja membuat warga Palestina kelaparan dan harus bertanggung jawab atas kejahatan perang dan genosida.

Hal ini disampaikan pakar terkemuka PBB untuk hak atas pangan.

Kelaparan dan malnutrisi parah meluas di Jalur Gaza, di mana sekitar 2,2 juta warga Palestina menghadapi kekurangan pangan yang parah.

Israel telah menghancurkan pasokan makanan dan sangat membatasi aliran makanan, obat-obatan dan pasokan kemanusiaan lainnya. Truk-truk bantuan dan warga Palestina yang sedang menunggu bantuan kemanusiaan menjadi sasaran tembak Israel.

"Tidak ada alasan untuk secara sengaja memblokir jalur bantuan kemanusiaan atau secara sengaja melenyapkan kapal-kapal nelayan kecil, rumah kaca, dan kebun buah-buahan di Gaza, selain untuk menghalangi akses masyarakat terhadap makanan," kata Michael Fakhri, pelapor khusus PBB untuk hak atas pangan, kepada Guardian.

"Dengan sengaja merampas makanan dari orang-orang jelas merupakan kejahatan perang. Israel telah mengumumkan niatnya untuk menghancurkan rakyat Palestina, baik secara keseluruhan maupun sebagian, hanya karena mereka adalah orang Palestina."

"Dalam pandangan saya sebagai ahli hak asasi manusia PBB, ini adalah situasi genosida. Ini berarti negara Israel secara keseluruhan bersalah dan harus bertanggung jawab, bukan hanya individu atau pemerintah ini atau orang itu," tambahnya.

Konsumsi Pakan Ternak

Dalam setiap bencana kelaparan, baik yang disebabkan oleh ulah manusia maupun iklim, anak-anak, bayi, ibu hamil, dan lansia adalah kelompok yang paling rentan terhadap malnutrisi, penyakit, dan kematian dini.

Pemeriksaan gizi di pusat-pusat kesehatan dan tempat penampungan pada bulan Januari menemukan hampir 16 persen anak-anak di bawah usia dua tahun, setara dengan satu dari enam bayi, menderita kekurangan gizi akut atau kurus di Gaza utara.

Di sana ada 300.000 orang terperangkap dengan hampir tidak ada bantuan makanan yang diizinkan oleh Israel. Dari jumlah tersebut, hampir 3 persen menderita wasting yang parah, berisiko tinggi mengalami komplikasi medis atau kematian jika tidak mendapatkan pertolongan segera, menurut laporan PBB baru-baru ini.

Ada laporan-laporan yang menyebutkan bahwa para orang tua memberi makan anak-anak mereka dengan pakan ternak dengan harapan agar mereka tetap hidup. Di Rafah di bagian selatan, di mana Israel saat ini memfokuskan serangan militer, 5 persen anak-anak di bawah usia dua tahun mengalami kekurangan gizi akut.

Jutaan Warga Terjebak

Kekhawatiran global makin meningkat seiring bertambah seriusnya situasi di Rafah dan nasib kurang lebih 1,4 juta warga sipil yang terjebak di sana.

Dalam laporan harian terbaru Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan 96 orang tewas dan 172 luka-luka dalam 24 jam terakhir.

Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina juga merilis rekaman tim ambulansnya mencari korban yang selamat di bawah reruntuhan lokasi serangan udara Israel di kota Deir el-Balah di Gaza tengah.

Sementara itu, seorang anak Palestina berusia dua tahun bernama Khaled meninggal setelah makan roti yang terbuat dari pakan ternak di Jalur Gaza utara.

PBB mengatakan Rumah Sakit Bersalin Al-Helal Al-Emairati di kota paling selatan Gaza, Rafah, melaporkan bahwa bayi-bayi baru lahir meninggal karena para ibu tidak bisa mendapatkan perawatan sebelum dan sesudah melahirkan.

Pada hari Selasa (27/2/2024), Israel dan Hamas mengecilkan kemungkinan terobosan dalam pembicaraan gencatan senjata di Gaza.

Ini terjadi setelah Presiden AS Joe Biden mengatakan Israel telah setuju untuk menghentikan serangannya selama bulan suci Ramadan jika kesepakatan tercapai untuk membebaskan beberapa tawanan.

Para mediator dari AS, Mesir, dan Qatar telah berupaya menengahi gencatan senjata yang akan membuat Hamas membebaskan beberapa tawanannya dengan imbalan pembebasan tahanan Palestina.

Dijatuhkan dari pesawat

Ketika perang terus berlanjut, pengiriman bantuan truk PBB terhambat karena kurangnya koridor yang aman, Mesir, Yordania, Uni Emirat Arab, Qatar dan Perancis mengirimkan makanan, pasokan medis dan bantuan lainnya ke Gaza pada hari Selasa.

Di sebuah pantai di Gaza selatan, kotak-kotak perbekalan yang dijatuhkan dari pesawat militer melayang dengan parasut ketika ribuan warga Palestina berlari di sepanjang pasir untuk mengambilnya.

Di Tepi Barat, militer Israel menyerbu kota Jenin dan kamp pengungsi Jenin, kantor berita Wafa melaporkan.
Wafa mengatakan bahwa pasukan Israel, yang didukung oleh kendaraan militer dan buldoser, telah menghancurkan infrastruktur termasuk jalan-jalan di kota dan kamp tersebut. (kompas/tribun/afp)

Baca juga: Santri Dianiaya hingga Tewas di Pesantren Kediri, Ini Pengakuan 4 Pelaku

Baca juga: Alasan Kenapa Rusia Hentikan Ekspor BBM Selama 6 Bulan

Baca juga: Inilah Sosok Crazy Rich Berangkatkan 150 Orang Umrah Gratis dan Beli Pesawat Hanya Pakai Kaos Oblong

Baca juga: Jokowi Bantah Harga Beras Mahal: Sudah Turun, Coba Cek di Pasar!

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved