Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

guru berkarya

Peran Orang tua dalam Membangun Kepercayaan Diri Anak

Pendidikan anak usia dini telah banyak berkembang di masyarakat, baik yang ditumbuhkembangkan oleh instansi pemerintah maupun oleh masyarakat.

Editor: Editor Bisnis
IST
Mursaidah, S.Pd., TK Tarbiyatul Athfal 04 Protomulyo Kaliwungu Selatan Kendal 

Oleh: Mursaidah, S.Pd., TK Tarbiyatul Athfal 04 Protomulyo Kaliwungu Selatan Kendal

Pendidikan anak usia dini telah banyak berkembang di masyarakat, baik yang ditumbuhkembangkan oleh instansi pemerintah maupun oleh masyarakat. Saat ini sudah mulai tampak adanya perkembangan yang positif dalam bentuk pertumbuhan Kelompok Bermain dan Tempat Penitipan Anak yang pesat di masyarakat. Demikian pula dengan semakin kuatnya dukungan pemda, akademisi, praktisi dan birokrat. Hal ini terlihat dari pendidikan yang dilalui, yakni: Pada jalur pendidikan formal, pendidikan anak usia dini berbentuk taman kanak-kanak (TK), Raudhatul Atfal (RA), atau yang sederajat; Pada pendidikan nonformal, pendidikan anak usia dini berbentuk kelompok bermain (KB), taman penitipan anak (TPA) atau yang sederajat; Pada jalur informal, berupa pendidikan keluarga atau pendidikan yang diselenggarakan oleh lingkungan masyarakat.

Berkaitan dengan pendidikan anak usia dini, maka keluarga yang merupakan lingkungan pertama yang paling bertanggung jawab atas berlangsungnya kegiatan ini. Sebab, dari lingkungan keluargalah yang terdiri dari ayah, ibu, dan saudara-saudaranya seorang anak dapat mengisi usia emasnya, yakni hingga 5 tahun. Meskipun banyak teori yang mengarah pada pentingnya faktor bawaan, dikenal dengan teori nativisme, dalam memberikan pengaruh pada seorang anak, tetapi juga dibantah oleh hadirnya teori empirisme yang mengusung bahwa seseorang dalam perkembangannya dipengaruhi oleh faktor lingkungan.

Di dalam keluarga anak belajar melalui berbagai cara antara lain melalui imitasi, melakukan sesuatu atau mencoba dan mengalami. Lingkungan menyediakan sesuatu yang dibutuhkan anak, dan anak akan manfaatkan apa yang ditawarkan oleh lingkungan. Orang dewasa dapat melatih, menjelaskan, dan mengoreksi anak, atau menunjukkan sesuatu kepada anak. Oleh karena itu yang dapat dilakukan adalah membantu anak untuk melibatkan dan mendorong anak untuk mencoba dan mengalami. Anak mempunyai bakat atau kemampuan yang telah dibawa sejak lahir, namun bakat atau kemampuan tersebut tidak akan berkembang apabila tidak memperoleh rangsangan dari lingkungannya (Martani, 2012).

Perkembangan anak merupakan proses yang kompleks, terbentuk dari potensi diri anak yang bersangkutan dan lingkungan sekitarnya. Orang tua merupakan sosok yang paling berperan dalam menstimulasi perkembangan psikologis anak. Terkadang kita jumpai orang tua yang memperkuat kepercayaan diri anak menaruh harapan yang terlalu besar terhadap anaknya, tanpa disesuaikan dengan kemampuan anak itu sendiri. Akibatnya, anak dipaksa memenuhi harapan orang tua yang “tidak pada tempatnya”, sehingga anak sering kali menerima kritikan, mengalami rasa takut, dan merasakan kekecewaan. Hal ini dapat menyebabkan anak kehilangan rasa percaya dirinya. Bila hal ini dibiarkan terus menerus terjadi, efek dari kehilangan kepercayaan diri ini dapat berlanjut hingga anak dewasa. Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa orang tua berperan penting dalam membangun kepercayaan diri anak. Dengan pribadi percaya diri maka akan mudah mendapatkan masa depannya dengan gemilang.

Taylor (dalam Azam, 2017) mengatakan bahwa orang yang percaya diri memiliki sikap yang positif terhadap diri sendiri. Meskipun kepercayaan diri diidentikkan dengan kemandirian, orang yang kepercayaan dirinya tinggi umumnya lebih mudah terlibat secara pribadi dengan orang lain dan lebih berhasil dalam hubungan interpersonal. Rasa percaya diri bukan merupakan sifat yang diturunkan (bawaan) melainkan diperoleh dari pengalaman hidup, serta dapat diajarkan dan ditanamkan melalui pendidikan, sehingga upaya-upaya tertentu dapat dilakukan guna membentuk dan meningkatkan rasa percaya diri. Dengan demikian kepercayaan diri terbentuk dan berkembang melalui proses belajar di dalam interaksi seseorang dengan lingkungannya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved