Permintaan Terakhir Sebelum Polo Meninggal, Ingin Pulang ke Madiun

“Saya yang dikabarin dulu. Saya kaget terus katanya meninggal, antara percaya sama enggak percaya. Saya telepon, benar. Saya share ke teman-teman ke grup ya sudah,” ujar Tessy.

Tessy sudah tahu bahwa Polo mengidap sakit paru-paru. Bahkan, menurut Tessy, Polo itu sering membawa tabung gas oksigen untuk melancarkan pernapasannya.

Terakhir bertemu pada 11 Maret 2024 lalu, Tessy dan teman-teman lainnya sudah mengingatkan untuk Polo berhenti syuting.

 “Saya sama Mas Kadir, Mbak Nunung, syuting bareng. Itu dia udah sakit parah, dia paksakan. Saya ngomong 'ya sudahlah enggak usah syutinglah'. (Dia bilang) ‘aku sudah sehat sudah sehat’ tapi tabung oksigen itu dia ke mana mana bawa,” ucap Tessy. 

“Bukan oksigen yang kecil, yang gede, seringkali teman-teman kasih tahu, ‘sudah kamu enggak usah syuting.’ Tapi ya dia paksakan,” lanjut Tessy. 

Tessy mengaku kesal karena Polo tak mendengarkan nasihat kala itu. Sebab berkali-kali ia memberi nasihat, Polo masih tetap aktif syuting. 

Sembari menahan tangis, Tessy mengatakan, ia punya banyak kenangan dengan Polo. “Mas Polo itu orangnya cerdas, tanggung jawabnya penuh,” kata Tessy.

“Kalau bicara soal kenangan, enggak bisa diomongin. Dia baik-baik sekali,” lanjut Tessy. 

Tessy tak kuasa menahan tangis saat mendoakan sahabatnya.

“Kita turut berduka cita atas kepergian teman kita. Mudah-mudahan diterima di sisi Allah,” tutur Tessy. (ady/cynthia/kps/tribun jateng cetak)