Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Gerakan Pangan Murah TPID Jawa Tengah Salurkan 24 Ton Beras, Harga Terjangkau Jelang Ramadan

Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Jawa Tengah menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) dengan menyalurkan 24 ton beras

|
Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: Daniel Ari Purnomo

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Jawa Tengah menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) dengan menyalurkan sebanyak 24 ton beras di lima kabupaten/kota. Ke lima daerah tersebut mencakup Kota Semarang, Kota Surakarta, Kabupaten Batang, Kabupaten Banyumas, dan Kota Cilacap, sebagai respons terhadap kenaikan harga komoditas menjelang Ramadan.

Pada kegiatan yang berlangsung di Kantor Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang (8/3/2024), sebanyak 8 ton beras, baik SPHP maupun komersil, tersedia dalam GPM dengan harga terjangkau, berkisar antara Rp 10.400 - Rp 13.000/kg. Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Jawa Tengah, Rahmat Dwisaputra, menyatakan bahwa kelima kabupaten/kota bekerja sama dengan Pemerintah Daerah dan Bulog dalam upaya operasi pasar dan GPM. Tujuannya adalah meredam atau mengembalikan harga beras ke tingkat normal.

Selain beras, GPM juga menawarkan berbagai bahan pangan seperti telur ayam ras, bawang merah, bawang putih, minyak goreng, gula pasir, tepung, daging ayam, aneka daging sapi, aneka ikan beku, dan sayuran. Harga jual telur dan bawang merah adalah Rp28.000/kg, bawang putih Rp38.000/kg, dan minyak goreng Rp14.000/liter.

Rahmat menyampaikan bahwa GPM akan dilaksanakan secara serentak pada 15 Maret dan 2 April 2024. Gerakan ini diharapkan dapat membantu masyarakat mempersiapkan kebutuhan pangan selama Ramadan dan Idulfitri dengan harga terjangkau. Dengan adanya GPM, diharapkan inflasi selama Ramadan tetap dalam rentang target 2,5 persen +/- 1 persen.

Sekretaris Daerah Provinsi Jateng, Sumarno, menegaskan bahwa Gerakan Pangan Murah merupakan langkah TPID untuk menjaga kestabilan harga di Jawa Tengah, terutama menjelang Ramadan yang seringkali menghadapi gejolak harga. Sumarno juga mencatat adanya cadangan pangan di Badan Ketahanan Pangan, namun perlu koordinasi yang lebih baik dengan kabupaten/kota agar cadangan pangan dapat dioptimalkan.

Pembeli beras, Susilo Hadi, menyambut baik GPM ini, mengatakan bahwa harga beras di pasaran sudah mencapai Rp 18.000-19.000/Kg. Dengan adanya GPM, ia merasa terbantu dalam memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari. Ia berharap agar harga bahan pokok, khususnya beras, dapat terkendali selama Ramadan.

Sementara itu, masyarakat yang hadir dalam GPM mendapatkan edukasi dan pengalaman bertransaksi digital melalui program “Cukup Scan QRIS 5.000,- Dapatkan Pedasnya Cabai”. Selain itu, mereka juga dapat melakukan penukaran uang rupiah melalui Kas Keliling Bank Indonesia. (idy)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved