Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kudus

Tiga Tahun Terakhir Angka TBC di Kudus Meningkat Signifikan

Selama tiga tahun terakhir angka kasus tuberkulosis (TBC) di Kabupaten Kudus mengalami peningkatan signifikan. Dilansir dari sistem informasi tuberkul

Penulis: Rifqi Gozali | Editor: Catur waskito Edy
Diskominfo Kudus
Pj Sekda Kudus Revlisianto Subekti saat sambutan dalam komitmen bersama penanggulangan TBC di Kudus. 

TRIBUNJATENG.COM, KUDUS – Selama tiga tahun terakhir angka kasus tuberkulosis (TBC) di Kabupaten Kudus mengalami peningkatan signifikan. Dilansir dari sistem informasi tuberkulosis Kabupaten Kudus pada tahun 2021 ditemukan sebanyak 1.909 kasus, pada 2022 meningkat 2.385 kasus, dan tahun 2023 terdapat kasus sebanyak 2.693 kasus.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus Andini Aridewi mengatakan, Kabupaten Kudus merupakan salah satu daerah di Jawa Tengah yang menjadi pilot project eliminasi TBC dari USAID. Kerja sama ini menjadi salah satu kunci eliminasi TBC pada tahun 2030.

"Kegiatan ini merupakan salah satu dari lima kabupaten kota yang ada di Jawa Tengah sebagai pilot project yang dilakukan oleh USAID, hal ini merupakan upaya mempercepat pencapaian eliminasi TBC di tahun 2030, pasti harus ada kolaborasi secara pentahelix," kata Andini yang juga sebagai sekretaris pelaksana percepatan penanggulangan TBS Kabupaten Kudus.

Dalam konteks capaian target, Andini menjelaskan meskipun tingkat penemuan kasus TBC di Kabupaten Kudus telah mencapai 106 persen dari target untuk penemuan kasus dan pengobatan, tingkat keberhasilan pengobatan masih perlu dioptimalkan. Oleh karena itu, keterlibatan semua pihak berperan penting dalam upaya penanggulangan TBC di Kabupaten Kudus.

"Kalau melihat angka capaian target secara nasional lebih dari 90 persen kasus ditemukan dan untuk kabupaten kudus sendiri sudah mencapai 106 persen dari target untuk penemuan kasus dan diobati. Tetapi untuk tingkat keberhasilan pengobatannya untuk Kabupaten Kudus sudah mencapai 88 persen," kata Andini.

Penyusunan rencana kerja terpadu untuk mendukung penanggulangan Tuberkulosis (TBC) di Kabupaten Kudus diharapkan dapat menjadi langkah awal untuk bersama-sama menuntaskan kasus TBC.

Sementara  Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Kudus, Revlisianto Subekti, menekankan pentingnya pendekatan, kontribusi, dan kolaborasi lintas sektoral yang terintegrasi sebagai bentuk komitmen Pemerintah Kabupaten Kudus dalam mencapai target eliminasi TBC tahun 2030 dan menuju generasi emas pada tahun 2045.

"Pengentasan TBC membutuhkan pendekatan, kontribusi, kolaborasi lintas sektoral dan terintegrasi sebagai bentuk komitmen pemerintah Kabupaten Kudus dalam menyukseskan target eliminasi TBC tahun 2030 dan menuju generasi emas tahun 2045," ujar Revlisianto.

Revlisianto juga menyampaikan apresiasi kepada berbagai pihak, termasuk USAID, atas pendampingan yang telah dilakukan dalam upaya penanggulangan TBC di Kabupaten Kudus. Dia berharap kerja sama yang efektif akan berkontribusi dalam mendukung penanggulangan dan menuntaskan angka kasus TBC di Kabupaten Kudus.

"Saya sampaikan terima kasih dan apresiasi dalam pendampingan yang dilakukan USAID di Kabupaten Kudus, saya berharap kerja sama secara efektif mampu berkontribusi dalam mendukung penanggulangan serta menuntaskan angka kasus TBC di Kabupaten Kudus,” kata Revlisianto. (*)

 

Baca juga: Melihat Tradisi Cuci Karpet Musala Jelang Ramadan di Pekalongan

Baca juga: "Leluconnya Itu Cerdas" Roy Marten Kenang Komunikasi Terakhir via WA WhatsApp dengan Polo Srimulat

Baca juga: Niat Puasa Ramadhan 2024. Dibaca Satu Kali untuk Satu Bulan

Baca juga: Di BRI Microfinance Outlook 2024, Menkeu Sri Mulyani Apresiasi Keberadaan AgenBRILink

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved