Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Regional

28 Menit Dua Pilot Pesawat Batik Air Tertidur di Udara, Alasan Ngantuk Berat Baru Punya Bayi Kembar

Hal mengerikan dialami penumpang pesawat Batik Air rute Kendari-Jakarta. 

Editor: galih permadi
(Shutterstock)
Ilustrasi pesawat batik air. 

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Hal mengerikan dialami penumpang pesawat Batik Air rute Kendari-Jakarta. 

Pilot dan kopilot yang menerbangkan pesawat Airbus A320 (PK-LUV)  dari Kendari ke Jakarta, pada 25 Januari 2024 lalu tertidur sekitar 28 menit. 

Dilansir FlightGlobal dari laporan KNKT, pilot dan copilot tertidur saat menerbangkan pesawat Batik Air dengan nomor penerbangan ID6723 dengan rute Kendari - Jakarta.

Beruntung tak ada insiden mengerikan pada kasus tertidurnya pilot Batik Air ini.

Baca juga: Curhatan Amy Soal Perselingkuhan Aden Wong dan Tisya Erni, Orang Korea Selatan Itu Dipecat?

TIM EVAKUASI WNI - Batik Air juga melepas keberangkatan penerbangan tujuan Wuhan dalam mendukung misi kemanusiaan, yang dilepas oleh Oresdir Lion Air Grup, Edward Sirait dan Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub, Novie Riyanto.
Ilustrasi Batik Air (Wartakota/nur ichsan)

Peristiwa ini terungkap setelah dilakukan investigasi atas kejanggalan pada penerbangan ID6723 tersebut.

Di mana pesawat Batik Air sempat hilang kontak dan keluar jalur.

Kala itu kedua pilot yang menerbangkan pesawat mengaku mengalami masalah radio hingga membuatnya gagal merespon petugas lalu lintas udara.

Namun setelah ditelisik, rupanya kedua pilot tertidur selama 28 menit dalam penerbangan berdurasi 2 jam 35 menit tersebut.

Dalam laporannya KNKT mengatakan, peristiwa ini terjadi sesaat setelah pilot melakukan kontak awal dengan petugas pengatur lalu lintas udara Jakarta.

KNKT menyebut, kejadian bermula saat pesawat mencapai ketinggian jelajah, sekitar pukul 08:37 waktu setempat.

Saat itu kedua pilot melepas headset mereka dan pilot pertama bertanya kepada pilot kedua apakah dirinya boleh tidur.

Pilot kedua kemudian membolehkan dan pilot pertama pun tidur.

Setelah tidur selama 40 menit, pilot pertama terbangun dan menanyakan apakah pilot kedua ingin beristirahat juga. Petugas kedua menolak dan melanjutkan tugasnya.

Ia kemudian melakukan kontak awal dengan pengatur lalu lintas udara Jakarta di arah 250° di sebelah timur titik jalan.

Sekitar 1 menit setelah kontak dengan Jakarta, pilot kedua juga tidak sengaja tertidur sehingga pusat kendali wilayah Jakarta yang melakukan kontak tidak mendapat tanggapan.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved