Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Inilah Nasib Para Warga Nekat Menyembelih dan Makan Daging Kambing Sakit di Sleman

Satu warga Gunungkidul terjangkit setelah menyembelih dan makan daging kambing maupun sapi yang sakit di Prambanan, Sleman.

dokumentasi camat setempat
ILUSTRASI: Kambing mati. 

TRIBUNJATENG.COM - Hewan ternak milik warga di Kalinongko Kidul, Gayamharjo, Kapanewon Prambanan, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta (DIY) mengalami sakit mendadak hingga kematian.

Selain itu, seorang warga Gunungkidul juga dicurigai terjangkit antraks setelah menyembelih salah satu ternak yang sakit tersebut.

Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Kabupaten Sleman telah melakukan investigasi dan mengirimkan sampel ke Balai Besar Veteriner, Wates, Kulonprogo.

Kronologi

Kejadian ini terjadi dengan rentang waktu berturut-turut, seperti yang diungkapkan oleh Marjoko, warga Dukuh Kalinongko Kidul, Gayamharjo, Kapanewon Prambanan, Kabupaten Sleman.

Marjoko menjelaskan bahwa salah satu warganya memelihara kambing dan sapi dalam satu kandang.

Awalnya, satu kambing ditemukan dalam kondisi mati, sementara tiga kambing lainnya sakit.

Kejadian ini terjadi sekitar tiga hingga empat hari sebelum malam pencoblosan.

Satu kambing yang mati telah dikubur oleh pemiliknya, sedangkan tiga kambing sakit disembelih, dan dagingnya dibagikan kepada warga setempat.

Menurut Marjoko, tindakan ini diambil untuk mencegah kematian yang tidak dihindari jika kambing-kambing tersebut dibiarkan sakit.

Selanjutnya, satu ekor sapi milik warga tersebut juga mengalami sakit, dan sebelum mati, sapi tersebut disembelih, dan dagingnya kembali dibagikan kepada warga.

Marjoko melaporkan bahwa satu kambing yang disembelih dagingnya dibawa ke tempat tinggal saudaranya di Kayoman, Serut, Gedangsari, Kabupaten Gunungkidul, yang berbatasan langsung dengan wilayah tersebut.

Meskipun belum ada bukti tertulis, Marjoko menyatakan bahwa hasil pemeriksaan di laboratorium mengarah pada indikasi antraks.

Total hewan ternak yang mati atau disembelih karena sakit di wilayah tersebut mencakup enam kambing dan satu sapi.

Pihak berwenang dari dinas terkait, baik di tingkat Kabupaten Sleman maupun provinsi, telah turun ke lokasi untuk mengumpulkan sampel tanah dan melakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Warga yang memiliki kontak langsung dengan hewan yang mati dan yang mengkonsumsi daging ternak tersebut diminta untuk berkoordinasi dengan pihak berwenang.

Kepala Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Kabupaten Sleman, Suparmono, menyatakan bahwa lokasi kejadian berada di perbatasan dengan Gunungkidul.

Awalnya, seorang warga Gunungkidul yang sakit dan memeriksakan diri ke RSUD Prambanan, Sleman, diketahui telah mengkonsumsi daging hewan ternak yang sakit dan disembelih.

Sampel tanah dan ternak mati telah dikirimkan ke Balai Besar Veteriner, Wates, Kulon Progo, dan saat ini, pihak berwenang masih menunggu hasil laboratorium.

Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Kabupaten Sleman telah melakukan langkah-langkah pencegahan, termasuk disinfeksi di lokasi kejadian, dan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman untuk memantau kondisi warga yang kontak atau mengkonsumsi daging ternak tersebut.

Investigasi masih berlangsung, dan pihak berwenang menegaskan bahwa protokol standar operasional (SOP) dalam penanganan hewan sakit akan diikuti.

Warga diminta untuk segera melaporkan ke Puskeswan jika menemukan hewan ternak yang sakit, agar dapat dilakukan pengecekan oleh dokter hewan.

(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Warga Gunungkidul Suspek Antraks Usai Konsumsi Ternak Sakit dari Prambanan, Pemkab Sleman Investigasi", Klik untuk baca

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved