Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Jepara

Puluhan Santri Jepara Lakukan Tari Sufi, Sambut Bulan Ramadan

Tari Sufi dilakukan oleh puluhan santri Pondok Pesantren Nailun Najah Desa Kriyan, Kecamatan Kalinyamatan, Kabupaten Jepara

Penulis: Tito Isna Utama | Editor: muslimah
TribunJateng.com/Tito Isna Utama
TARI SUFI - Tari Sufi dilakukan oleh puluhan santri Pondok Pesantren Nailun Najah Desa Kriyan, Kecamatan Kalinyamatan, Kabupaten Jepara sebagai bentuk penyambutan bulan Ramadan. 

TRIBUNJATENG.COM, JEPARA - Tari Sufi dilakukan oleh puluhan santri Pondok Pesantren Nailun Najah Desa Kriyan, Kecamatan Kalinyamatan, Kabupaten Jepara sebagai bentuk penyambutan bulan Ramadan.

Trian kolosal itu dilaksanakan di Jumat terakhir pada Bulan Sya'ban di halaman Masjid Al-Makmur Desa Kriyan.

Koordinator Acara, Abdurrahman mengatakan sekitar 40an santri dari anak-anak hingga dewasa mulai melakukan tarian dengan lantunan lagu-lagu islami. 

"Tarian memutar berlawanan arah jarum jam, dengan tangan kanan menghadap ke atas dan tangan kiri ke arah bawah," kata Abdurrahman kepada Tribunjateng, Sabtu (9/3/2024).

Baca juga: Jadwal dan 3 Tahapan Sidang Isbat Awal Ramadhan 2024

Ia menjelaskan kegiatan ini sudah dilakukan selama lima tahun terakhir. 

Pria yang kerap disapa, Gus Maman menyampaikan bahwa Bulan Ramadan harus disambut dengan kesenian.

"Seperti di daerah lain, Kudus punya dandangan, Semarang ada dugderan, kami menyambut Ramadhan dengan kesenian tari sufi," ujarnya.

Ia menuturkan bahwa Tari sufi sebelumnya pernah menjadi kotraversi dan ditolak masyarakat sekitar pada tahun 2010 lalu. 

Namun seiring waktu, masyarakat mulai menerima dan semakin banyak anak muda melakukan thoriqoh lewat tari sufi.

"Sebenarnya tari sufi ini simbol kematian, dengan peci tinggi yang menandakan batu nisan, dan pakaian putih menunjukkan seperti kain kafan," ungkapnya.

Tari sufi bertujuan dilakukan untuk mengingatkan manusia akan datangnya kematian. 

Tari itu pun dilakukan secara sadar dengan proses latihan yang cukup panjang.

"Tari ini banyak manfaatnya, misalnya bisa menyembuhkan penyakit, sebagai media istighosah dan mengingatkan kepada Sang Kekasih, Allah SWT," tambahnya.

Sebelum menari kata dia, seorang penari sufi terlebih dulu diharuskan mengambil wudlu dan berwasilah minimal kepada Nabi Muhammad saw, Abu Bakar, dan Syaikh Jalaluddin Rumi. 

Setelah itu, pelan-pelan penari akan menunduk ke bawah sebentar kemudian mulai memutar dengan arah yang berlawanan jarum jam. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved