Berita Blora
Ratusan Pasien DBD Dirawat di RSUD R Soetijono Blora, 2 Anak Meninggal Dunia
Jumlah kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Blora masih cukup tinggi. Berdasarkan data terbaru di RSUD dr. R. Soetijono, dalam kurun waktu J
Penulis: M Iqbal Shukri | Editor: m nur huda
TRIBUNJATENG.COM, BLORA - Jumlah kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Blora masih cukup tinggi. Berdasarkan data terbaru di RSUD dr R Soetijono, dalam kurun waktu Januari hingga Februari 2024 ada dua anak meninggal akibat DBD.
Kasi Pelayanan dan Penunjang Medis RSUD dr R Soetijono, Kabupaten Blora, dr. Farida Laela mengatakan pasien rawat inap akibat DBD sudah mengalami penurunan. Data Januari 2024 ada 267 kasus. Sedangkan Februari 2024 ada 258 kasus.
"Ada penurunan, tetapi hanya turun 9 kasus," katanya, kepada Tribunjateng, Sabtu (9/3/2024).
Menurut dr. Farida, pasien DBD mayoritas didominasi oleh anak-anak usia 4-12 tahun. Itu disebabkan oleh daya tahan tubuh anak-anak lebih rentan dibandingkan orang dewasa.
"Biasanya pasien DBD yang ada di sini itu rujukan dari klinik atau puskesmas, dan keadaannya sudah terlambat karena sudah dalam keadaan shock. Terakhir anak yang meninggal itu karena sudah Dengue Shock Syndrom (DSS)," tuturnya.
Oleh karena itu, dr. Farida mengimbau agar para orang tua lebih mengenali gejala DBD, agar tidak terlambat, dan pasien bisa tertangani dengan cepat.
Cara untuk mengenali gejala DBD di antaranya kondisi anak demam, lalu badan lemah, letih, dan lesu. Kemudian kepala sakit, area belakang mata terasa nyeri, di tubuh tiba-tiba berwarna kebiruan, atau hingga sampai muncul bintik di tubuh.
"Kalau melihat gejala tersebut, orang tua harus waspada. Sudah harus dibawa ke fasilitas pelayanan kesehatan," paparnya.
Lalu, sebagai upaya pencegahan agar anak tidak terserang virus dengue penyebab DBD yang ditularkan lewat nyamuk Aedes aegypti, diimbau agar orang tua selalu membersihkan tempat genangan yang menjadi tempat berkembang biak nyamuk.
"Lalu kalau anak ke luar rumah, upayakan untuk dioleskan obat anti nyamuk," imbaunya.(iqs)
Kecamatan Jati dan Kunduran Masuk Zona Rawan Kekeringan di Blora |
![]() |
---|
Beras Tak Layak Konsumsi di Gudang Bulog Blora Akan Dimusnahkan |
![]() |
---|
Ribuan Hektare Lahan di Blora dalam Kondisi Kritis, Sebagian Besar Berada di dalam Kawasan Hutan |
![]() |
---|
UPDATE Proyek Bendungan Karangnongko Blora: Penerima Ganti Untung Wajib Pegang Sertifikat Asli |
![]() |
---|
Musim Kemarau di Blora, BPBD: Belum Ada Permintaan Droping Air Bersih |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.