Breaking News
Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Bapanas Mulai Tugaskan Bulog Serap Beras Petani

Bapanas menyebut tidak ada alasan bagi Bulog untuk tidak bisa menyerap beras petani.

Editor: Vito
tribunnews
ILUSTRASI: Bermacam jenis beras 

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Memasuki masa panen, Badan Pangan Nasional (Bapanas) memerintahkan Perum Bulog untuk menyerap beras petani. Tahun ini, Bulog diminta menyerap 2,4 juta ton.

Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi mengatakan, penugasan itu dilakukan pada saat panen raya untuk pengamanan stok cadangan beras pemerintah (CBP).

"Kami perintahkan Bulog bisa serap 2,4 juta ton. Perintahnya begitu," katanya, usai Rapat Kerja Bersama Komisi IV DPR di Gedung DPR, Rabu (13/3).

Menurut dia, tidak ada alasan bagi Bulog untuk tidak bisa menyerap beras petani. Terlebih, Kementerian Pertanian (Kementan) tahun ini manargetkan produksi padi mencapai 32 juta ton, dari sebelumnya hanya 31 juta ton.

Selain itu, Arief menuturkan, Bulog telah memiliki infrastruktur yang menunjang seperti Modern Rice Mililing Plant (MRMP), hingga gudang yang ada di seluruh wilayah di Indonesia.

"Jadi harus dikerjakan, karena MRMP-nya sudah terpasang 10, itu buat apa? Kan dia punya penggiling ada 10 pabrik nih. Itu dipasang untuk apa?" ujarnya.

Meski demikian, Perum Bulog mengaku belum bisa melakukan pengadaan atau menyerap beras dari dalam negeri dengan skema Public Service Obligation (PSO).

Alasannya, harga gabah masih dibanderol Rp 7 ribu/kg, di mana masih berada di atas Harga Pembelian Pemerintah (HPP) Bulog sebesar Rp 5 ribu/kg.

"Saat ini sudah mulai panen, dan Bulog mulai mengadakan pengadaan dalam negeri. Hanya saja kami harus laporkan untuk harga beras (di tingkat petani-Red), saat ini masih sekitar Rp 13 ribu/kg, dan gabah masih sekitar Rp 7 ribu/kg, dan ini masih berada di atas HPP," kata Direktur Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi, dalam rapat kerja bersama Komisi VI DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (13/3).

Meski belum bisa melakukan pengadaan dari dalam negeri secara PSO, Bulog masih bisa menyerap beras dalam negeri secara komersial.

"Jadi, HPP kami saat ini adalah Rp 5 ribu, dengan demikian Bulog belum bisa melakukan pengadaan secara PSO, tapi masih mengadakan pengadaannya menggunakan pendekatan komersial," bebernya.

Bayu mengeklaim, stok beras yang dimiliki Bulog dalam posisi yang cukup dan tersebar ke seluruh Indonesia.

Menurut paparannya, per Selasa (12/3), stok beras yang dimiliki Bulog sebanyak 1,1 juta ton. Detailnya, sebanyak 1,09 juta ton beras stok CBP, dan 11.356 ton stok beras komersial. (Kontan.co.id/Lailatul Anisah/Tribunnews/Endrapta Ibrahim Pramudhiaz)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved