Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Internasional

Israel Tak Gubris Tekanan Internasional, Nyatakan Akan Tetap Serbu Rafah

Rencana Israel tersebut sebelumnya telah memicu kekhawatiran dari berbagai pihak akan jatuhnya lebih banyak korban sipil di Gaza.

Net
PM Israel, Benjamin Netanyahu. 

TRIBUNJATENG.COM, JALUR GAZA - Pasukan Israel akan melanjutkan serangan darat yang direncanakan di Kota Rafah, Gaza selatan.

Hal itu disampaikan PM Israel Benjamin Netanyahu pada Minggu (17/3/2024).

Rencana Israel tersebut sebelumnya telah memicu kekhawatiran dari berbagai pihak akan jatuhnya lebih banyak korban sipil di Gaza.

Baca juga: Tentara Israel Lagi-Lagi Tembaki Warga Gaza yang Sedang Tunggu Bantuan, 14 Tewas dan 150 Luka

"Tidak ada tekanan internasional yang akan menghentikan kami untuk mewujudkan semua tujuan perang melenyapkan Hamas, membebaskan semua sandera kami, dan memastikan bahwa Gaza tidak lagi menjadi ancaman bagi Israel," ujar Netanyahu dalam sebuah rapat kabinet dalam sebuah video yang dirilis oleh kantornya.

"Untuk melakukan hal ini, kami juga akan beroperasi di Rafah," tambahnya, sebagaimana dilansir AFP.

Komentarnya muncul ketika pembicaraan untuk mencapai gencatan senjata di Gaza diperkirakan akan dilanjutkan di Doha.

Netanyahu juga akan bertemu pada hari Minggu ini dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz, yang diperkirakan akan mengulangi peringatannya untuk tidak melakukan serangan darat di Rafah, di mana sebagian besar penduduk Gaza mencari perlindungan dari pengeboman Israel yang tak henti-hentinya.

Presiden AS Joe Biden, yang telah mendukung Israel selama perang, mengatakan bahwa invasi Israel ke Rafah akan menjadi "garis merah" tanpa adanya rencana perlindungan warga sipil yang kredibel.

Sementara, Sekjen Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus, pada Jumat (15/3/2024) mengimbau Israel "atas nama kemanusiaan" untuk tidak melancarkan serangan ke Rafah.

Kantor Netanyahu mengatakan pada hari Jumat bahwa ia telah menyetujui rencana militer untuk melakukan operasi di Rafah, meskipun tidak ada jadwal yang diberikan.

Rafah adalah pusat populasi besar terakhir di Gaza yang belum menjadi sasaran serangan darat dalam perang.

Serangan Israel ke Gaza sendiri telah menewaskan sedikitnya 31.645 orang di Gaza sejak Oktober lalu.

Menurut Kementerian Kesehatan yang dikuasai Gaza, sebagian besar korban tewas di Gaza adalah perempuan dan anak-anak. (*)

 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tak Peduli Tekanan Internasional, PM Israel Sebut Tentaranya Akan Tetap Serbu Rafah"

Baca juga: Bocah Palestina Ditembak Mati Polisi Perbatasan Israel saat Nyalakan Kembang Api

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved