Banjir Kudus
Ribuan Warga Kudus Harus Mengungsi Gedung DPRD Kudus
Ribuan warga Kabupaten Kudus terpaksa harus meninggalkan rumah setelah beberapa hari terakhir terendam banjir.
Penulis: Rifqi Gozali | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG.COM, KUDUS – Ribuan warga Kabupaten Kudus terpaksa harus meninggalkan rumah setelah beberapa hari terakhir terendam banjir.
Mereka oleh petugas gabungan dievakuasi untuk menempati sejumlah posko pengungsian yang tersebar di beberapa titik.
Salah seorang warga Kudus yang menjadi korban banjir yaitu Sariyem. Nenek 70 tahun ini dievakuasi oleh petugas gabungan sehari yang lalu untuk pindah ke pengungsian di Gedung DPRD Kudus.
Nenek 4 cucu yang tinggal di RT 2 RW 1 Desa Karangrowo, Kecamatan Undaan, Kudus ini terpaksa harus meninggalkan rumah setelah terendam banjir satu meter lebih.
“Saya oleh petugas gabungan diminta untuk mengungsi, dan anak-anak juga meminta saya agar segera mengungsi,” kata Sariyem.
Sebelumnya banjir yang melanda Desa Karangrowo Undaan terjadi sejak 14 Maret 2024 dinihari. Selang tiga hari berikutnya ternyata banjir kian parah. Alhasil sejumlah warga harus dievakuasi untuk mengungsi.
Pengungsi lainnya Sri Hartini juga mengalami nasib serupa. Rumahnya yang ada di Desa Karangrowo, Kecamatan Undaan juga terendam banjir. Ibu dua anak ini dievakuasi oleh petugas gabungan untuk menempati pengungsian di DPRD Kudus setelah air masuk rumahnya setinggi pinggul orang dewasa.
“Sebelumnya saya sudah menata perabot rumah tangga untuk dinaikkan biar aman,” kata Hartini.
Banjir yang melanda Desa Karangrowo bisa dikatakan banjir langganan. Sebab hampir setiap puncak musim hujan, desa ini acap kali terjadi banjir. Oleh sebab itu, baik Sariyem maupun Sri Hartini berharap agar pemerintah segera memberikan solusi terbaiknya agar ke depan tidak lagi terjadi banjir. Pasalnya warga berharap ke depan tidak lagi mengungsi saat puncak musim hujan.
Banjir yang terjadi kali ini sejak 14 Maret 2024. Banjir yang melanda di 31 desa ini terjadi karena sejumlah sungai tidak mampu lagi menampung debit air juga ada beberapa titik tanggul di Kudus yang jebol.
Penanganan banjir di Kudus ini melibatkan aparat gabungan mulai dari BPBD, Polri, TNI, dan pemerintah di masing-masing desa maupun pemerintah kecamatan. Saat ini petugas gabungan juga masih melakukan penyisiran ke sejumlah titik permukiman di Kudus yang mengalami banjir. (*)
Baca juga: Puspo Wardoyo Gelar Buka Bersama Klub Mercy Solo Raya, Kenalkan Panggung Hiburan Isi 20.000 Orang
Baca juga: Nikmatnya Berbuka Puasa Bersama di Louis Kienne Pemuda
Baca juga: Sosok Emak-emak Viral Mencopet Pembeli Toko Baju Lebaran, Uang Rp 5 Juta Raib
Baca juga: Astra Motor Jateng Salurkan Sembako dan Beri Layanan Ganti Oli Gratis bagi Korban Banjir Semarang
Lantai Kelas SDN 4 Payaman Kudus Mengelupas Terendam Banjir, 84 Siswa Masih Belajar Daring |
![]() |
---|
Nasib 42 Sekolah di Kudus Kebanjiran, Siswa Diliburkan Hingga Kerahkan Guru Bersihkan Lumpur |
![]() |
---|
42 Sekolah Terdampak Banjir Kudus, Siswa Terpaksa Diliburkan, Terparah di Kecamatan Bae |
![]() |
---|
Sudah Ada Kolam Retensi Tapi Kok Warga Desa Jati Wetan Kudus Masih Kebanjiran? Ini Kata Mereka |
![]() |
---|
Akses Masyarakat Dukuh Karangturi Kudus Masih Putus Setelah Banjir Selama 10 Hari |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.