Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Banjir Kudus Demak dan Jepara

Penyaluran Elpiji 3 KG Dikebut, Atasi Kelangkaan di Jateng Usai Terkendala Cuaca Buruk dan Banjir

Pertamina Patra Niaga menyebutkan telah mengebut pengiriman gas elpiji  3 kilogram untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Jawa Tengah.

|
Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: Muhammad Olies

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Pertamina Patra Niaga menyebutkan telah mengebut pengiriman gas elpiji  3 kilogram untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Jawa Tengah.

Hal itu seiring dengan keterlambatan yang terjadi dan dilaporkan masyarakat di sejumlah daerah mengalami kelangkaan elpiji bersubsidi tersebut.

Executive General Manager Jawa Bagian Tengah Aji Anom Purwasakti mengatakan, pihaknya sudah mengejar keterlambatan pengiriman pada hari Minggu lalu. 

"Hari Minggu kemarin, kami lakukan penyaluran penuh untuk mem-back up atau menambal kekurangan-kekurangan di hari-hari sebelumnya."

"Hari Senin kemarin, semua yang ter-pending sudah selesai. Ini kami terus penuhi semua kebutuhan dan harusnya kemarin semua 'hutang-hutang' yang mengalami keterlambatan sebelumnya itu sudah selesai. Selasa ini, kami lihat lagi mana yang masih kurang. Kalau masih kurang, kami tambahkan suplainya," kata Aji Anom di sela press conference di Semarang, Selasa (19/3/2024).

Baca juga: Elpiji 3 Kg di Jepara Lebihi HET, Tembus Rp 30 RIbu, Hiswana Migas: Dampak Cuaca Ekstem

Baca juga: Sempat Tak Ada Pasokan 6 Hari Dampak Banjir dan Cuaca Buruk, LPG 3 KG di Kudus Mulai Terdistribusi 

Aji Anom menjelaskan, keterlambatan pasokan gas elpiji pada minggu lalu karena cuaca buruk dan gelombang tinggi. Beberapa daerah terjadi angin kencang dan banjir, sehingga memutus jalur transportasi dan berimbas pada keterlambatan pengiriman suplai.

Imbas melambatnya suplai ini terjadi utamanya di daerah Rembang, Blora, Pati, dan Kudus, di mana pasokan daerah tersebut bersumber dari terminal elpiji Rembang.

"Terminal Rembang kebetulan kemarin (minggu lalu) ada cuaca buruk dan gelombang tinggi, kapal tidak bisa sandar, sehingga dialihkan suplainya dari Gresik," ungkapnya.

Menurutnya, pengiriman suplai dari Gresik sendiri membutuhkan waktu cukup panjang karena jaraknya yang lebih jauh.

"LPG ini rantai distribusinya ada beberapa, jadi dari tanker ke terminal, kemudian terminal ke SPBE (stasiun pengisian bulk LPG), SPBE ke agen, kemudian ke pangkalan.

Dari situ ada beberapa rantai yang mengalami keterlambatan, baik itu karena banjir, cuaca buruk, maupun gelombang tingg sehingga kami berusaha untuk mencari alternatif-alternatif," imbuhnya. (idy)

 

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved