Berita Video
Video Berkah Ramadan, Produk UMKM Asli Kab Tegal Snack Djintoel Chips Laris Omzet Sampai Rp 50 Juta
Momen Ramadan menjadi berkah tersendiri bagi beberapa orang tak terkecuali pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), karena produk buatannya laris
Penulis: Desta Leila Kartika | Editor: Tim Video Editor
Penjualan setiap momen Ramadan dari tahun ke tahun, dikatakan Akhdan selalu mengalami peningkatan baik pesanan dari mitra bisnis, perseorangan, maupun instansi.
Peningkatannya kisaran 50-70 persen per tahunnya di momen ramadan.
Menurut pria berusia 30 tahun ini, biasanya pemesanan mulai ramai sejak awal Ramadan sampai mendekati lebaran.
Sehingga Akhdan menyebut, sebagai pelaku UMKM dirinya merasa bersyukur karena setiap momen Ramadan dari sisi bisnis ada dampak positif nya.
"Kalau membahas omzet hari biasa sekitar Rp 10 juta sampai Rp 30 juta per bulan. Sedangkan saat ini masih awal Ramadan omzet sudah mengalami kenaikan di angka Rp 30 juta sampai Rp 50 juta," jelasnya.
Akhdan pun sempat menjelaskan mengenai bahan dasar pembuatan Djintoel yakni dari singkong.
Awalnya bahan dasar singkong diparut kemudian dikukus kemudian dibentuk seperti bubur, dan setelahnya dicetak lebar sampai teksturnya menjadi seperti getuk.
Tapi yang membedakan jika getuk biasanya bewarna warni, sedangkan Djintoel ini bewarna putih atau murni dari singkong kukus tanpa tambahan pewarna apapun.
Setelahnya bahan Djintoel yang sudah dalam bentuk persegi panjang tersebut diiris tipis-tipis, digoreng, sampai nantinya dimasukkan ke dalam wadah yang sudah disiapkan dan siap jual.
"Selain menyediakan kemasan Djintoel satu pcs, kami juga ada kemasan hampers (bingkisan) tas jinjing berisi 6 pcs Djintoel plus ada kartu ucapan harga Rp 125 ribu, dan kemasan kardus isi 8 pcs Djintoel harga Rp 145 ribu. Untuk varian rasa bisa request sesuai selera masing-masing pemesan," tuturnya.
Cerita singkat dimulainya usaha keripik Djintoel, dikatakan Akhdan ia mulai merintis dari 0 pada saat pandemi Covid-19 tepatnya tahun 2020.
Merintis dari 0, warga asli Balapulang Wetan ini mengaku awalnya hanya dari modal Rp 500 ribu untuk membeli bahan baku yang diperlukan.
Siapa sangka dari modal hanya Rp 500 ribu, usaha yang dirintis Akhdan bisa bertahan sampai saat ini bahkan sudah memiliki omzet sampai puluhan juta per bulan.
Alasan kenapa memilih usaha Djintoel, Akhdan menerangkan karena Djintoel ini merupakan salah satu makanan khas Tegal dan banyak ditemui di daerahnya.
Sehingga Akhdan ingin lebih mengenalkan Djintoel ke pasar yang lebih luas, dengan kemasan atau packaging yang berbeda dari biasanya dan lebih menarik.
"Saya ingin memperkenalkan salah satu makanan ciri khas Tegal yakni Djintoel kepada masyarakat lebih luas dengan metode berbeda dan dibuat lebih menarik yaitu dibuat keripik varian rasa. Selain itu kemasan atau packaging lebih enak dipandang dan cocok dijadikan oleh-oleh," tutup Akhdan. (dta)
Video 183 Siswa SMPN 1 Kragan Rembang Keracunan, Distribusi MBG Dihentikan |
![]() |
---|
Video Hujan Angin Rusak 4 Rumah dan 1 Sekolah di Petungkriyono Pekalongan |
![]() |
---|
Video Demo Petani Pati Desak Bupati Sudewo Keluarkan Rekomendasi Pengajuan TORA Lahan 7,3 Hektare |
![]() |
---|
Video Lagi Asyik Ngopi di Kafe, Pengedar Sabu di Brebes Dibekuk Polisi |
![]() |
---|
Video Jasad Petugas Kebersihan Ditemukan di Selokan Semarang, Polisi Masih Dalami Penyebab Kematian |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.