Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Viral

Bledug Cangkring Grobogan Bergolak Lagi, Warga Kaitkan dengan Bencana, Terakhir Menyembur 2022

Lumpur Bledug Cangkring Grobogan meletup atau bergolak lagi. Warga sekitar bertanya-tanya apa yang akan terjadi

Editor: muslimah
DOKUMEN PEMDES GRABAGAN
Obyek wisata Baby Volcano' atau biasa disebut Bledug Cangkring di Desa Grabagan, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah mengeluarkan semburan lumpur deras bersamaan dengan gempa susulan berkekuatan magnitudo 6,5 yang mengguncang Kabupaten Tuban, Jawa Timur, Jumat (22/3/2024) sore pukul 15.54.  

TRIBUNJATENG.COM, GROBOGAN - Lumpur Bledug Cangkring Grobogan meletup atau bergolak lagi.

Warga sekitar bertanya-tanya apa yang akan terjadi. Mereka mengkhawatirkan bakal terjadi bencana.

Seperti pada tahun 2006 saat Gempa Yogya.

Baca juga: Daftar Contoh Nominal Angpau Lebaran untuk Keluarga, Disertai Cara Menentukan Besarannya

Baca juga: Gudang Mafia Solar Bersubsidi di Dukuhseti Pati Digerebek, Berawal Polisi Buntuti Pikap Mencurigakan

Kondisi Bledug Cangkring di Desa Grabagan Kecamatan Kradenan Kabupaten Grobogan seusai meletus, Rabu (23/2022).
Kondisi Bledug Cangkring di Desa Grabagan Kecamatan Kradenan Kabupaten Grobogan seusai meletus, Rabu (23/2022). (Tribun Jateng/ M Khoiru Anas)

 

"Baby Volcano" atau biasa disebut "Bledug Cangkring" di Desa Grabagan, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah (Jateng), mengeluarkan semburan lumpur deras usai gempa magnitudo 6,5 di Kabupaten Tuban, Jawa Timur (Jatim), Jumat (22/3/2024) sore.

Kepala Desa Grabagan, Eko Setyawan, menyampaikan, fenomena muntahan lumpur pernah muncul saat terjadi gempa bumi besar di daerah lain.

Misalnya, saat gempa Yogyakarta Mei 2006, Bledug Cangkring juga bergejolak.

Hanya saja, semburan lumpur saat itu sangat deras dan berlangsung lama.

"Tadi pukul 16.00 WIB lumpur muntah dan melimpas. Saat ada gempa besar pasti muntah. Ibarat mangkok yang digoyang-goyangkan pasti tumpah," kata Eko saat dihubungi Jumat malam.

Terakhir pada 22 Februari 2022, Bledug Cangkring juga memuntahkan lumpur setinggi 1 meter selama 1,5 jam hingga membanjiri area persawahan seluas 1 hektar.

"Namun, momentum saat itu tidak ada gempa yang mengguncang Indonesia. Entah fenomena alam apa, kami tidak paham," sambung Eko.

Eko menjelaskan, limpasan lumpur asin beraroma belerang itu saat ini tercatat telah membanjiri kawasan wisata Bledug Cangkring.

Lumpur iu juga telah memasuki pekarangan di empat rumah di Desa Grabagan.

"Malam ini pukul 21.00 WIB sudah berhenti dan besok bersama-sama akan kita bersihkan. Lumpur meluber sejauh 100 meter dengan kedalaman 15 sentimeter," kata Eko.

Tokoh masyarakat Desa Grabagan, Budi Aji (55), mengatakan, fenomena semburan lumpur di Bledug Cangkring jarang sekali terjadi.

Menurut keyakinan warga setempat, jika muncul semburan lumpur di Bledug Cangkring, konon akan diikuti sebuah bencana buruk di Indonesia.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved