Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Grobogan

Mitos di Balik Lumpur Bledug Cangkring Grobogan Bergolak Lagi, Sangat Jarang Terjadi, Ada Bencana?

Menurut keyakinan warga setempat jika muncul semburan lumpur di Bledug Cangkring konon akan diikuti sebuah bencana buruk di Indonesia

Editor: muslimah
DOKUMEN PEMDES GRABAGAN
Obyek wisata Baby Volcano' atau biasa disebut Bledug Cangkring di Desa Grabagan, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah mengeluarkan semburan lumpur deras bersamaan dengan gempa susulan berkekuatan magnitudo 6,5 yang mengguncang Kabupaten Tuban, Jawa Timur, Jumat (22/3/2024) sore pukul 15.54.  

TRIBUNJATENG.COM - Bledug Cangkring di Desa Grabagan, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah (Jateng), mengeluarkan semburan lumpur deras  Jumat (22/3/2024) sore.

Semburan berlangsung cukup lama dan baru berhenti pukul 21.00 WIB.

Bledug Cangkring mengeluarkan semburan lumpur tepatnya seusai gempa magnitudo 6,5 di Kabupaten Tuban, Jawa Timur (Jatim).

Apa yang terjadi?

Baca juga: Gempa Susulan Sebanyak 7 Kali Terjadi Malam Tadi di Tuban, Jumat 22 Maret 2024

Baca juga: Kronologi Stevia Agnecya Minta Rontgen hingga Tahu Dirinya Disantet, Berawal Pertanyaan Dokter

Kondisi Bledug Cangkring di Desa Grabagan Kecamatan Kradenan Kabupaten Grobogan seusai meletus, Rabu (23/2022).
Kondisi Bledug Cangkring di Desa Grabagan Kecamatan Kradenan Kabupaten Grobogan Rabu (23/2022). (Tribun Jateng/ M Khoiru Anas)

Tokoh masyarakat Desa Grabagan, Budi Aji (55) mengatakan, fenomena semburan lumpur di Bledug Cangkring jarang sekali terjadi.

Menurut keyakinan warga setempat jika muncul semburan lumpur di Bledug Cangkring konon akan diikuti sebuah bencana buruk di Indonesia.

"Dan kepercayaan di sini adalah sebuah pertanda bakal ada bencana besar di daerah lain. Wallahu a'lam bishawab, semoga baik-baik saja," terang Budi.

Sebagai catatan, Bledug Cangkring adalah destinasi wisata alam serupa obyek wisata Bledug Kuwu di Desa Kuwu, Kecamatan Kradenan, Grobogan.

Lokasi keduanya berjarak sekitar 2 kilometer.

Bledug Kuwu
Bledug Kuwu (Tribun Jateng/Muslimah)

Fenomena letupan-letupan lumpur berselimut asap putih dari dalam tanah di hamparan luas itu juga mirip dengan obyek wisata "Oro Oro Kesongo" di Desa Gabusan, Kecamatan Jati, Kabupaten Blora.

Mitologi masyarakat setempat menyebutkan jika fenomena ketiganya saling berkaitan dengan legenda Jaka Linglung.

Sementara merujuk penelitian, ketiga lokasi tersebut merupakan situs gejala geologi berupa gunung lumpur (mud volcano).

Ahli Geologi Handoko Teguh Wibowo menyampaikan, keberadaan gunung lumpur di Bledug Kuwu, Bledug Cangkring dan Oro Oro Kesongo mengindikasikan lokasi tersebut bersemayam minyak dan gas. 

Lokasi gunung lumpur jamak ditemui di Kabupaten Grobogan, Blora, Rembang dan beberapa kabupaten di Jatim (zona kendeng).

Sementara di Indonesia mud volcano eruption yang masih sering dijadikan bahan perbincangan berlokasi di Sidoarjo, Jawa Timur.

Meski demikian, Dosen Teknik Geologi dan Pertambangan Institut Teknologi Adhitama Surabaya ini menyebut, mud volcano di Grobogan dan Blora ini berbeda dengan di Sidoarjo.

Mud volcano di Sidoarjo bersuhu 100 derajat celcius. Sedangkan mud volcano di Kesongo mengikuti suhu kamar berkisar 30 derajat celcius hingga 32 derajat celcius.

"Fenomena semburan ibarat erupsi tapi lumpur. Mud volcano menjadi ciri minyak dan gas dan selalu berasosiasi dengan keberadaan migas baik di bawah atau di sekitarnya. Hal ini bisa kita lihat di sebelah barat Kesongo ada lapangan migas produktif, lapangan Gabus milik Pertamina," kata Ketua Ikatan Ahli Geologi Indonesia Jatim ini.

Diberitakan sebelumnya, "Bledug Cangkring" di Desa Grabagan, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah (Jateng), mengeluarkan semburan lumpur deras seusai gempa magnitudo 6,5 di Kabupaten Tuban, Jawa Timur (Jatim), Jumat (22/3/2024) sore.

Kepala Desa Grabagan, Eko Setyawan menyampaikan, fenomena muntahan lumpur pernah muncul saat terjadi gempa bumi besar di daerah lain.

Misalnya, saat gempa Yogyakarta Mei 2006, Bledug Cangkring juga bergejolak.

Hanya saja, semburan lumpur saat itu sangat deras dan berlangsung lama.

"Tadi pukul 16.00 WIB lumpur muntah dan melimpas. Saat ada gempa besar pasti muntah. Ibarat mangkok yang digoyang-goyangkan pasti tumpah," kata Eko saat dihubungi melalui, Jumat malam.

Terakhir pada 22 Februari 2022, Bledug Cangkring juga memuntahkan lumpur setinggi 1 meter selama 1,5 jam hingga membanjiri area persawahan seluas 1 hektar.

"Namun, momentum saat itu tidak ada gempa yang mengguncang Indonesia. Entah fenomena alam apa, kami tidak paham," sambung Eko.

Dijelaskan Eko, limpasan lumpur asin beraroma belerang itu saat ini tercatat telah membanjiri kawasan wisata Bledug Cangkring.

Lumpur itu juga telah memasuki pekarangan di empat rumah di Desa Grabagan.

"Malam ini pukul 21.00 WIB sudah berhenti dan besok bersama-sama akan kita bersihkan. Lumpur meluber sejauh 100 meter dengan kedalaman 15 sentimeter," kata Eko. (*) 
 
Sumber: Kompas.com

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved