Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Struktur Pengurus PWNU Jateng 2024-2029 Tuntas, Sinergikan Kader NU Potensial

Tim Formatur PWNU Jawa Tengah telah merampungkan kelengkapan susunan organisasi masa khidmat 2024-2029 yang selanjutnya diserahkan ke PBNU untuk penge

Editor: m nur huda
ist
Tim Formatur PWNU Jateng, dari kiri Gus Furqon, KH. Sholahuddin Fatawi, KH. Shofwan Fauzi, Gus Rozin, KH. Ubaidullah, KH. Moh Muzamil, Kyai Abdal Malik, KH. Mustamsikin, dan KH. Muhtarom. 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Tim Formatur PWNU Jawa Tengah telah merampungkan kelengkapan susunan organisasi masa khidmat 2024-2029 yang selanjutnya diserahkan ke PBNU untuk pengesahan.

Adapun, PWNU Jateng baru saja melaksanakan Konferwil 2024 di Pekalongan yang menghasilkan KH. Abdul Ghaffar Rozin atau Gus Rozin terpilih menjadi Ketua Tanfidziyyah PWNU Jateng dan KH Ubaidulloh Shodaqoh menjadi Rois Syuriah PWNU Jateng.

Tim formatur PWNU Jateng antaralain Rois Syuriah sebagai ketua formatur, Ketua Tanfidziyyah sebagai sekretaris, Drs. KH. Moh Muzamil (ketua demisioner), KH. Muhtarom, S.SA (Karesidenan Pekalongan), K Abdal Malik (Karesidenan Banyumas), KH M Furqon Masyhuri (Karesidenan Kedu), KH. Shofwan Fauzi (Karesidenan Solo), Dr. KH. Mustamsikin (Karesidenan Kendal) dan Dr. KH. Sholahuddin Fatawi (Karesidenan Pati).

Tim formatur telah menggelar rapat di kantor PWNU Jateng pada Sabtu (23/3/2024) yang fokus pada usulan nama-nama yang akan diminta menjadi Mustasyar, Syuriyah, A’wan dan Tanfidziyah.

Gus Rozin mengungkapkan, terdapat 36 PCNU dan 576 MWCNU di Jawa Tengah. Maka dibutuhkan pengurus yang mampu berkolaborasi dan bersinergi untuk bisa mewujudkan jamaah dan jamiyyah Nahdlatul Ulama yang bermartabat.

“Amanat konferwil kemarin, mengakomodir kader NU potensial di Jateng mulai dari Ulama sepuh khos hingga Gus muda potensial,” jelas pengasuh Pondok Pesantren Maslakul Huda Pati tersebut, Senin (25/3/2024).

Ia mengungkapkan, untuk menjaga keberlanjutan program lalu, banyak pengurus periode lalu yang aktif juga diajak kembali. Prinsipnya adalah komposisi kepengurusan merupakan tim yang mampu berkhidmat dengan baik.

Dalam struktur pengurus PWNU Jateng ini, terdapat sejumlah nama ulama, akademisi hingga putra-putra kyai.

"Khidmat adalah cara santri bekerja tanpa pamrih, bertujuan melayani jamaah sekaligus memperkokoh jamiyyah," tuturnya.

KH M Furqon Masyhuri mengungkapkan, nama-nama pengurus dari periode sebelumnya juga masih ada yang siap untuk berkhidmat kembali.

Setelah pengesahan dari PBNU diterbitkan, selanjutnya PWNU Jateng akan bersilaturrahmi ke PCNU se-Jateng guna identifikasi dan penguatan kelembagaan serta kepengurusan di tingkat wilayah dan cabang, usulan kegiatan dan program kerja hingga sinkronisasi program kerja PWNU dan PCNU. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved