Berita Viral
Kisah Pilu 4 Bocah Saudara Kandung, Ditinggal Ayah Meninggal, Ibu Pilih Kabur
Kisah pilu dialami 4 saudara kandung di Sinjai Sulawesi Selatan. Mereka harus bahu-membahu menghidupi diri mereka sendiri setelah ayah meninggal.
TRIBUNJATENG.COM - Kisah pilu dialami 4 saudara kandung di Sinjai Sulawesi Selatan.
Mereka harus bahu-membahu menghidupi diri mereka sendiri setelah ayah meninggal dan ibu pergi.
Empat anak di bawah umur warga Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan ini bak hidup terlantung-lantung.
Mereka harus hidup mandiri di rumahnya tanpa ayah dan ibu, bahkan kakak tertuanya juga sedang pergi bekerja demi mereka.
Baca juga: Rekrutmen AKPOL 2024 Resmi Dibuka, Lulus Jadi Perwira Polisi, Ini Link dan Cara Daftar
Baca juga: Hasil Operasi Pekat Candi di Kota Tegal: 24 Kasus Terungkap
Baca juga: Mendadak! Keluarga Lettu Fardhana Minta Foto Kebersamaan Ayu Ting Ting Dihapus, Pertanda Apa?
Keempat anak itu adalah Rika Amalia (17), Mitra (16), Keping (13) dan Hapisa Unna.
Mereka tinggal bersama di Rumahnya yang berlokasi di Dusun Bonto Manai, Desa Gunung Perak, Kecamatan Sinjai Barat.
Ayah mereka sudah meninggal dunia karena sakit pada tahun 2019.
Sementara Ibunya memilih meninggalkan mereka sejak ayahnya jatuh sakit.
Terpaksa mereka tinggal bersama neneknya yang bernama Sitti (57).
Namun kini Sitti berada di Kota Makassar ikut dengan kakak kandung mereka bernama Nadia Sapira (20) yang bekerja.
“Mereka lima bersaudara, empat tinggal di Sinjai dan satu di Makassar karena bekerja,” kata TKSK Kecamatan Sinjai Barat, Abd Rahman.
Keempat bersaudara ini masih menempuh pendidikan di bangku sekolah.
Rika Amalia kelas 2 Madrasah Aliyah (MA), Mitra kelas MTS, Mitra kelas 6 SD dan Hapisa Unna kelas 1 SD.
“Masih sekolah semua, kakaknya yang kerja di Makassar untuk membiayai adiknya,” ujarnya dikutip tribun-medan.com dari TribunTrends.com
Rika mengurus tiga adiknya di rumahnya.
Setiap hari, Rika memasak makanan untuk ketiga adiknya itu.
Sementara Nadia yang merupakan sudara tertata bekerja di Kota Makassar.
Setiap bulannya ia mengirim uang untuk kebutuhan adiknya di kampung.
“Ada uang setiap bulan yang dikirim oleh kakaknya untuk biaya kehidupan mereka,”katanya.
Abd Rahman mengatakan keluarga ini masuk dalam daftar penerima bantuan.
“Mereka penerima manfaat bantuan Bansos,” katanya.
Meski begitu, mereka hidup dengan segala keterbatasan.
Empat bersaudara yang merupakan warga Desa Gunung Perak, Sinjai Barat usai ditinggal oleh kedua orang tuanya.
Cerita lainnya dari Sinjai, Nuraeni (9) murid Madrasah Ibtidaiyah Maddakko, Kecamatan Sinjai Barat, yang viral menggendong adiknya ke sekolah, ingin dijadikan anak angkat oleh Pj Bupati Sinjai, TR Fahsul Falah.
Kabar baik ini dibawa Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Sinjai, Irwan Suaib yang mengaku diamanahkan untuk membawa pesan tersebut kepada keluarga Nuraeni.
Sebab Pj Bupati Sinjai masih berada diluar Daerah.
Pesan tersebut disampaikan Kadisdik Sinjai, Irwan Suaib mengunjungi kediaman Nuraeni dan bertemu langsung dengan keluarga dan adiknya yang viral di media sosial, Kamis (21/3/2024).
Irwan, mengemukakan niat tulus Pj Bupati Sinjai untuk menjadikan Nuraeni sebagai anak angkat merupakan wujud kepedulian dan keprihatinan terhadap kondisi kehidupan keluarga Nuraeni.
Tak sampai disitu, Pj Bupati Sinjai juga berniat menjadikan Muhammad Zaenal Akbar (2) adik Nuraeni menjadi anak angkat bersama kakaknya.
Bukan hanya menjadikan anak angkat, Pj Bupati Sinjai juga mau kedua kakak beradik ini bisa tinggal bersama di Rumah Jabatan (Rujab) Bupati Sinjai, dan bersekolah di Kota Sinjai.
“Pak Pj Bupati juga mau kalau berkenan kedua kakak beradik ini bisa tinggal di Rujab. Kalau soal sekolah kan bisa sekolah di kota sekalian,” katanya.
Menanggapi kabar baik tersebut, Sanu ayah kakak beradik yang viral tersebut menyampaikan terima kasih atas niat tulus Pj Bupati Sinjai terhadap kedua buah hatinya.
Hanya saja, Sanu mengaku masih pikir-pikir, dan masih mempertimbangkan keinginan Pj Bupati Sinjai untuk melepas kedua buah hatinya untuk tinggal bersama di Rujab Bupati.
“Kalau niatnya pak Bupati menjadikan putra putri saya anak angkat, saya bersyukur sekali. Akan tetapi kalau untuk tinggal di Rujab saya masih pikir-pikir, terlalu jauh jarak saya dengan mereka sedangkan saya hanya punya mereka,” ujarnya.
Sekadar diketahui,Irwan Suaib bersama Dinas Sosial (Dinsos) Sinjai, serta Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Sinjai, berkunjung ke kediaman Nuraeni sesuai arahan dan perintah Pj Bupati Sinjai.
Selain membawa pesan, Irwan juga menyerahkan bantuan kebutuhan pokok, serta uang tunai atau santunan dari Pj Bupati yang diterima langsung Sanu ayahanda Nuraeni dan Akbar.
Video Nuraeni menggendong Akbar sang adik ke sekolah hingga belajar di dalam kelas sempat viral di media sosial.
Nuraeni mau tidak mau harus mengurus Akbar yang masih Balita karena sang ibunda meninggal dunia pada September 2023 lalu akibat penyakit kanker yang dideritanya.
(*/tribun-medan.com)
Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul KISAH Perjuangan Hidup 4 Bocah tanpa Ortu di Sinjai, Ayah Meninggal, Ibu Minggat Sejak Suami Sakit,
Chat Terakhir Abay Staf DPRD Makassar Meninggal dalam Gedung Terbakar, Bismillah Mohon Maaf |
![]() |
---|
Rincian Kekayaan Ahmad Sahroni Rp328 M, Viral Sebut 'Orang Tolol Sedunia', Kini Dirotasi ke Komisi I |
![]() |
---|
Tampang 7 Anggota Brimob Jalani Pemeriksaan Seusai Lindas Tewas Affan Ojol, Kenakan Kaus 'Titipan' |
![]() |
---|
GEGER Video Viral Sepasang Kekasih di Jepara Diarak 2 Kilometer, Kepergok Lagi Mesum di Rumah MSW |
![]() |
---|
9 Bangkai Mobil Dijarah di Depan Mako Brimob Kwitang, Warga: Ambil yang Berguna, Dijual Lumayan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.