Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Liga Prancis

Liga Prancis Dikritik Setelah Melarang Pemain Berbuka Puasa di Tengah Pertandingan

Liga Prancis Dikritik Setelah Melarang Pemain Berbuka Puasa di Tengah Pertandingan

Penulis: Fachri Sakti Nugroho | Editor: galih permadi
spox.com
Foto Demba Ba Saat Masih Membela Chelsea. Liga Prancis Dikritik Setelah Melarang Pemain Berbuka Puasa di Tengah Pertandingan 

Liga Prancis Dikritik Setelah Melarang Pemain Berbuka Puasa di Tengah Pertandingan

TRIBUNJATENG.COM - Eks penyerang Chelsea, Demba Ba, mengkritik otoritas Liga Prancis yang tidak memberikan izin kepada pemain Muslim untuk berbuka puasa di tengah pertandingan.

Kontroversi mencuat di Liga Prancis ketika kompetisi memasuki periode Ramadan seperti sekarang ini.

Para pemain klub Ligue 1 yang menjalankan ibadah puasa berhadapan dengan aturan ketat yang diterapkan otoritas kompetisi.

Demba Ba dan rekan-rekannya di Besiktas akan menerima bonus sekitar Rp 16,6 miliar jika bisa singkirkan Arsenal di kualifikasi Liga Champions.
Demba Ba dan rekan-rekannya di Besiktas akan menerima bonus sekitar Rp 16,6 miliar jika bisa singkirkan Arsenal di kualifikasi Liga Champions. (DAILYMAIL)

Baca juga: Hasil Liga 1 Pekan ke-30: Bali United Kalahkan Persija Jakarta Lewat Gol Dramatis Ilija Spasojevic

Tak seperti di sejumlah negara top Eropa, tiga kompetisi lapis teratas Prancis tidak memberikan ruang kepada pemain Muslim yang berpuasa untuk mendapatkan waktu berbuka sejenak di tengah pertandingan.

Hal serupa bertentangan dengan kompetisi elite lain, contohnya di Liga Inggris, Jerman, atau Belanda.

Otoritas Premier League, misalnya, mengizinkan pemain membatalkan puasa di tengah pertandingan.

Mereka diperbolehkan melakukannya dalam jeda yang "natural" selama pertandingan.

Contoh waktu jeda natural itu misalnya dalam momen hendak mengambil lemparan ke dalam, saat ada pelanggaran, ataupun jelang tendangan ke gawang.

Waktu singkat itu biasanya mereka manfaatkan dengan minum atau makan kurma, pisang, dan gel energi.

Di Prancis, atas dasar prinsip netralitas dalam sistem yang sekuler, Ligue 1 ikut tunduk dengan konstitusi.

Tapi di mata sejumlah pemain, hal tersebut dianggap diskriminasi.

Opini tajam diutarakan Demba Ba, eks bomber Senegal yang lahir dan mengawali karier profesional di Prancis.

Pria 38 tahun yang gantung sepatu pada 2021 itu menyebut Federasi Sepak Bola Prancis (FFF) bersikap "anti-Ramadan" dengan segala kebijakan kontroversial yang bikin sulit pemain Muslim.

"Prancis telah menolak buat memberikan jeda dalam pertandingan untuk berbuka puasa, tidak seperti liga semodel Premier League," ucap Ba.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved