Awal Mula Pembunuhan Casis TNI Terungkap Setelah 1 Tahun, Serda Adan Terus Minta Uang Rp 242 Juta
Serda Adan diketahui telah menerima sogokan awal Rp 200 Juta. Namun ternyata Iwan tak lolos seleksi..pembunuhan casis TNI AL....
Penulis: Puspita Dewi | Editor: galih permadi
Awal Mula Pembunuhan Casis TNI Terungkap Setelah 1 Tahun, Serda Adan Terus Minta Uang
TRIBUNJATENG.COM- Pembunuhan Calon Siswa TNI AL, Iwan Sutrisman (21) baru diketahui oleh keluarganya 1 tahun setelahnya.
Iwan dibunuh pada 24 Desember 2022. Sementara keluarga iwan baru mengetahuinya pada Maret 2024.
Iwan dibunuh oleh Anggota Polisi Militer TNI Angkatan Laut Lanal Nias Serda Adan Marsal.
Iwan sendiri adalah calon siswa (Casis) Bintara TNI Angkatan Laut (AL).
Serda Adan diketahui telah menerima sogokan awal Rp 200 Juta. Namun ternyata Iwan tak lolos seleksi.
Tak kehabisan akal, pada 16 Desember 2022, Serda Adan mendatangi rumah Iwan di Desa Lahusa Idanetae, Kabupaten Nias Selatan. Ia menyarankan keluarga agar Iwan dibawa ke Padang untuk mengikuti seleksi.
Serda Adan menyampaikan kabar Iwan sudah lulus dan akan mengikuti pendidikan di Tanjung Uban serta meminta kepada keluarga agar mentransfer sejumlah uang.
Pembunuhan dilakukan setelah Adan pamit ke keluarga Iwan untuk mengajak Iwan tes Bintara TNI AL di Padang, Sumatera Barat, pada 16 Desember 2024.
Iwan dibunuh dan jenazahnya dibuang ke jurang di Sawahlunto, Sumbar.
Selama 1,5 tahun, Adan menutupi kasus itu. Dia menyebut Iwan sedang dalam pendidikan dan tidak bisa berkomunikasi.
Pada Februari 2024, keluarga Iwan menemui Serda Adan di tempat tinggalnya di Mess Polisi Militer Lanal Nias.
Adan malah meminta uang Rp 1.450.000 untuk membeli pulsa agar bisa menghubungi teman satu angkatan di satuan pendidikan.
Sejak saat itu, keluarga menaruh curiga pada semua proses yang sejak awal mencurigakan.
Mereka memutuskan melaporkan kasus itu ke Lanal Nias, Senin (25/3/2024).
Adan pun kemudian diperiksa dan dipertemukan dengan keluarga Iwan.
Namun, saat dipertemukan dengan Adan, dia tidak mengakui membawa Iwan ke Padang dan menyebut tidak pernah menerima uang dari keluarga Iwan.
Hingga akhirnya kasus ini terungkap pada Kamis (28/3/2024) malam, saat seorang perwira berseragam dari Lanal Nias dan tiga tentara tanpa seragam mendatangi rumah Iwan.
Lanal Nias memberitahukan kepada keluarga kalau Adan membuat pengakuan mengejutkan.
Adan mengaku telah membunuh Iwan pada 24 Desember 2022.
"Kami sekeluarga sangat terkejut dan menangis histeris mendengar informasi itu."
"Kami tidak menyangka dia yang kami anggap sebagai anak tega melakukan itu," kata Yanikas, keluarga Iwan.
Adan juga sering meminta sejumlah uang yang nilainya lebih dari Rp 200 juta dengan dalih untuk keperluan Iwan. Keluarga yang curiga, melaporkan kejadian itu ke Lanal Nias. Adan diperiksa dan dia mengakui telah membunuh Iwan pada 24 Desember 2022.
Kronologi Lengkap
Semuanya bermula dari seleksi Bintara gelombang II tahun 2022.
Saudara Iwan bertemu dengan Serda Adan saat pendaftaran calon Bintara TNI AL di Lanas Nias. Pihak Iwan pun meminta tolong untuk meloloskan Iwan.
Serda Adan menyanggupinya dengan jaminan awal sekitar Rp 200 juta.
Namun rupanya Iwan tak lolos.
Tak kehabisan akal, pada 16 Desember 2022, Serda Adan mendatangi rumah Iwan di Desa Lahusa Idanetae, Kabupaten Nias Selatan. Ia menyarankan keluarga agar Iwan dibawa ke Padang untuk mengikuti seleksi.
Serda Adan menyampaikan Iwan sudah lulus dan akan mengikuti pendidikan di Tanjung Uban serta meminta kepada keluarga agar mentransfer sejumlah uang.
Pembunuhan dilakukan setelah Adan pamit ke keluarga Iwan untuk mengajak Iwan tes Bintara TNI AL di Padang, Sumatera Barat, pada 16 Desember 2024.
Iwan dibunuh dan jenazahnya dibuang ke jurang di Sawahlunto, Sumbar.
Dalam pembunuhannya, Serda Adan dibantu warga sipil Alfin Andrian (22).
Alfin Andrian bertugas menusuk korban.
Peristiwa ini baru diketahui pihak keluarga setahun kemudian. Keluarga korban pun syok karena selama ini mengira Iwan tengah menjalani tugas kedinasan.
Selama ini, keluarga mengira bahwa Iwan sudah lulus tes Bintara TNI AL di Padang dan sedang menjalani tugas kedinasan.
Saat itu, pihak keluarga melapor ke komandan Posal Lahewa pada (25/3/2024) karena hilang kontak dengan kabar.
Menurut keluarga, mereka sudah tidak mendapat kabar dari korban sejak 2022, tepatnya saat mengikuti pendidikan casis Bintara TNI AL di Padang.
Dandenpom Lanal Nias Mayor Laut (PM) Afrizal lantas menjelaskan, Serda Pom Adan telah mengakui perbuatannya. Pelaku ternyata melakukan pembunuhan terhadap Iwan bersama satu orang temannya.
Serda Pom Adan tak cuma membunuh korban dengan keji. Sosoknya juga menipu pihak keluarga korban dengan meminta uang mencapai Rp 242 juta.
(*)
Serda Adan
pembunuhan tni
Nias
Iwan Sutrisman Telaumbanua
Bintara TNI
pembunuhan casis tni al nias
pembunuhan tni al
pembunuhan casis tni al
Nasib Mahasiswa Yang Ngamuk Karena Skripsinya Dibuang Dosen, Kena Sanksi dan Wajib Ganti Rugi |
![]() |
---|
Hasil Visum Nelvin Ndruru: Tante dan Om Tak Terbukti Patahkan Kaki Bocah Nias 10 Tahun |
![]() |
---|
Tante Nelvin Ndruru Tolak Pengobatan, Diduga Takut Ketahuan Patahkan Kaki Keponakan |
![]() |
---|
Bocah 10 Tahun Disiksa Kakek, Paman dan Tantenya Setelah Ortu Bercerai, Kaki Tulang Bengkok |
![]() |
---|
Kaki Nelvin Ndruru Bocah 10 Tahun di Nias Sengaja Dipatahkan Om dan Tante |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.