"Kades Jangan Seperti Tukang Sate", Kejari Kendal Sindir Masih Banyaknya Kasus Korupsi Dana Desa

TRIBUNJATENG.COM, KENDAL - Kepala Kejaksaan Negeri (Kejari) Kendal, Erny Feronica Maramba geram dengan tingkah perangkat desa yang tak kapok menyelewengkan Dana Desa (DD).

Padahal, serangkaian bimbingan teknis sudah dilakukan Kejari di berbagai kecamatan yang melibatkan desa di Kendal.

"Pembangunan desa masih banyak masalah, padahal sosialisasi tidak kurang."

"Kami juga sudah bimtek."

"Ada juga program Jaksa Masuk Desa yang sudah dijalankan," kata Erny Feronica Maramba kepada Tribunjateng.com, Rabu (3/4/2024).

Baca juga: Video Hasil Sidak Bupati Dico di Pasar, Harga Sembako di Kendal Stabil Jelang Lebaran

Baca juga: Pemudik Tak Perlu Khawatir, Bupati Dico Jamin Ketersediaan dan Keamanan BBM di Kendal

Berdasarkan laporan Kejari pada 2023 hingga awal 2024, kasus penyelewengan anggaran dari pemerintah desa mendominasi dibanding aduan kasus lain yang masuk.

"Kalau laporan yang kami terima, memang di bawah 10."

"Tapi itu mendominasi," ungkapnya.

Erny menjelaskan, perangkat desa yang berpeluang besar terlibat penyelewengan ialah Kepala Desa (Kades).

Menurut Erny, Kades seringkali menggunakan jabatan dan kekuasaannya untuk meraih apa yang diinginkan.

"Korupsi desa paling banyak dilakukan Kepala Desa."

"Bahkan ada laporan ke kami, ada yang memalsukan tanda tangan bendahara."

"Mereka sebenarnya tahu bahwa itu uang negara, tapi dengan entengnya menggunakan itu," jelasnya.

Ia mengungkapkan, penyebab Kades melakukan penyelewengan Dana Desa didasari atas kesewenangan kepemilikan.

Kades menganggap Dana Desa yang telah dikucurkan bisa digunakan dirinya secara bebas.

Baca juga: Pemkab Pastikan Stok Gas Elpiji Melon di Kendal Tetap Aman Jelang Lebaran

Baca juga: 193,6 Juta Pemudik Diprediksi Lewati Kendal, Awas Titik Rawan Kemacetan Ini