Pemkab Pastikan Stok Gas Elpiji Melon di Kendal Tetap Aman Jelang Lebaran

TRIBUNJATENG.COM, KENDAL - Sejak tiga pekan terakhir, pemerintah Kabupaten Kendal ramai mendapatkan aduan kelangkaan gas elpiji melon dari warga.

Imbasnya, warga terpaksa berkeliling ke setiap toko untuk menemukan gas elpiji tersebut.

Jika pun menemukan, warga harus merogoh kocek cukup tinggi, yakni Rp 27 ribu untuk satu tabung gas elpiji melon.

Normalnya, harga gas elpiji melon di pasaran adalah Rp 20 ribu.

Menanggapi keluhan tersebut, Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi dan UKM (Disdagkop) UKM Kendal, Toni Ari Wibowo mengatakan penyebab melambungnya gas elpiji melon adalah adanya keterlambatan pengiriman pasokan dari pertamina.

Baca juga: Daftar Harta Suami Sandra Dewi, Harvey Moeis yang Sudah Disita Kejagung Selain 2 Mobil mewah

"Biasanya hari minggu tidak ada distribusi. Senin tanggal 11 Maret itu kan libur juga jadi ada kekosongan dua hari. Itu yang tidak ada pengiriman dari pertamina," ungkap Wibowo, Selasa (2/4/2024).

Wibowo menjelaskan, saat ini pihaknya sudah berkoordinasi dengan pertamina untuk mengirim stok gas elpiji melon.

"Kita kemarin cek di agen memang tidak bisa bergerak. Kita juga sudah bersurat ke pertamina," terangnya.

Meski begitu, Wibowo menyebut harga gas elpiji melon kini sudah normal dan tidak terjadi kelangkaan. 

Pihaknya pun memastikan stok gas elpiji melon hingga lebaran nanti masih aman.

"Insyaallah stok menjelang lebaran nanti aman," ujarnya.

Bupati Kendal, Dico M Ganinduto mengatakan permasalahan gas elpiji melon sudah dikomunikasikan dengan pertamina.

Dico menegaskan, masyarakat tak perlu lagi cemas dan panik kehabisan stok.

”Disdag sudah berkomunikasi dengan pihak Pertamina, hasilnya bahwa Pertamina bakal menjamin selama lebaran Idul Fitri pasokan gas elpiji di Kabupaten Kendal akan aman,”jelas Bupati Kendal. (*)