Israel vs Iran
Pemimpin Tertinggi Iran Menyatakan akan Balas Serangan Zionis Israel
Militer Israel pada Kamis (3/4/2024) mulai memperkuat pertahanannya setelah serangan mereka terhadap konsulat Iran di Damaskus menuai ancaman pembalas
TRIBUNJATENG.COM, GAZA -- Militer Israel pada Kamis (3/4/2024) mulai memperkuat pertahanannya setelah serangan mereka terhadap konsulat Iran di Damaskus menuai ancaman pembalasan.
Sementara, Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mengancam akan membalas pihak mana pun yang berupaya merugikan Israel.
Dia berbicara setelah Militer Israel menangguhkan cuti bagi unit-unit tempur, memblokir sinyal GPS di beberapa tempat, dan memperkuat kewaspadaan saat perang melawan Hamas di Gaza memasuki bulan ketujuh.
"Selama bertahun-tahun, Iran telah bertindak melawan kami baik secara langsung maupun melalui proksi-proksi mereka; oleh karena itu, Israel bertindak melawan Iran dan proksi-proksi mereka, baik secara defensif maupun ofensif," tuding Netanyahu.
"Kami akan tahu bagaimana cara mempertahankan diri dan kami akan bertindak sesuai dengan prinsip sederhana, yaitu siapa pun yang merugikan kami atau berencana untuk merugikan kami, kami akan merugikan mereka," tambahnya, sebagaimana dikutip dari Reuters.
16 Orang Tewas
Kekhawatiran akan terjadinya perang yang lebih luas terjadi setelah Israel pada Senin (1/4/2024) menyerang konsulat Iran di Damaskus Menurut Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, serangan tersebut menewaskan 16 orang.
Angkatan darat Israel sendiri telah mengumumkan penangguhan cuti. Mereka juga mengaku telah melakukan penilaian dan para pejabat memutuskan untuk menambah tenaga kerja dan membentuk tentara cadangan untuk mengoperasikan pertahanan udara.
Selain itu, Juru bicara Angkatan Bersenjata Israel Daniel Hagari mengonfirmasi pengacauan sinyal GPS, yang dimaksudkan untuk mempertahankan diri dari senjata yang dipandu seperti rudal atau drone.
"Kami memperkuat kesiagaan unit tempur, jika diperlukan. Kami telah memperkuat sistem pertahanan dan kami memiliki pesawat yang disiapkan untuk pertahanan dan siap untuk menyerang dalam berbagai skenario," jelas Laksamana Muda Hagari, sebagaimana dikutip dari AFP.
Ketika Israel bertempur di Gaza sejak serangan Hamas pada 7 Oktober, Israel juga telah meningkatkan serangan terhadap personel dan sekutu Iran di Suriah dan Lebanon.
Israel telah melakukan kontak senjata hampir setiap hari dengan kelompok militan Hizbullah Lebanon yang didukung Iran.
Israel menolak berkomentar mengenai serangan Damaskus, namun para analis melihatnya sebagai eskalasi kampanye Israel terhadap proksi regional Iran yang berisiko memicu perang yang lebih luas. Di antara korban tewas terdapat tujuh anggota Garda Revolusi Iran, dua di antaranya adalah jenderal.
Observatorium yang berbasis di Inggris mengatakan bahwa korban tewas juga termasuk lima pejuang Suriah dan satu dari Hezbollah.
Sumpah Khamenei
Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei telah bersumpah bahwa mereka akan membalas serangan Israel. "Dengan bantuan Tuhan kita akan membuat Zionis bertobat dari kejahatan agresi mereka terhadap konsulat Iran di Damaskus," ungkapnya di media sosial.
Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) Iran mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa serangan itu telah menewaskan tujuh penasihat militer, termasuk Jenderal Mohammad Reza Zahedi dan Jenderal Mohammad Hadi Haji-Rahimi.
Dukungan Amerika
Amerika Serikat (AS) menyatakan ancaman perang Iran melawan Israel semakin nyata. Hal ini menyusul serangan udara mematikan terhadap konsulat Iran di Suriah. Juru bicara Pentagon, John Kirby mengatakan, AS menyatakan keprihatinan mereka.
"Faktanya, salah satu hal yang dibicarakan oleh Perdana Menteri dan Presiden hari ini adalah ancaman publik yang sangat nyata dari Iran terhadap Negara Israel,” katanya.
“Saya pikir penting untuk diingat bahwa bantuan keamanan yang kami berikan kepada Israel tidak hanya untuk Gaza. Amerika Serikat akan mendukung Anda, kami akan terus membantu Anda mempertahankan diri dari berbagai ancaman ini,” tambah Kirby.
Presiden Biden menelepon PM Netanyahu, Kamis (4/4) membahas situasi di Gaza. Presiden Biden menekankan bahwa serangan terhadap pekerja kemanusiaan dan situasi kemanusiaan secara keseluruhan tidak dapat diterima.
Presiden menegaskan perlunya Israel mengumumkan dan menerapkan serangkaian langkah spesifik, konkret, dan terukur untuk mengatasi kerugian sipil, penderitaan kemanusiaan, dan keselamatan pekerja bantuan kemanusiaan.
Presiden menggarisbawahi pentingnya gencatan senjata segera untuk menstabilkan dan memperbaiki situasi kemanusiaan dan melindungi warga sipil yang tidak bersalah, dan dia mendesak Perdana Menteri memberdayakan para perundingnya untuk membuat kesepakatan tanpa penundaan agar dapat membawa pulang para sandera.
Kedua pemimpin juga membahas ancaman Iran yang terbuka terhadap Israel dan rakyat Israel. Presiden Biden menegaskan bahwa Amerika Serikat sangat mendukung Israel dalam menghadapi ancaman tersebut. (kompas/tribun/afp/cnn)
Baca juga: Jadwal MotoGP 2024 GP Americas, Marc Marquez Pernah Berjaya di Negeri Paman Sam
Baca juga: Kapuspenkum Kejagung :Kerusakan Lingkungan Tambang Timah Ilegal 2 Kali Lipat Luas Jakarta
Baca juga: Sosok Tigor Sianturi, Penghuni Deck Bawah Pengendali Jantung Kapal Pelni KM Gunung Dempo
Baca juga: "Angkanya Belum Pernah Setinggi Itu" Erick Thohir Ungkap Alasan PSSI Pilih Erspo Buat Jersey Timnas
Israel Klaim Hantam Fasilitas Produksi Rudal Iran, Faktanya hanya Menimbulkan Kerusakan Terbatas. |
![]() |
---|
Israel Serang Iran : Kerahkan Puluhan Pesawat Tempur, Tapi Mampu Dihalau Pertahanan Iran |
![]() |
---|
AS Selidiki Dua Dokumen Rahasia Serangan Israel ke Iran yang Bocor |
![]() |
---|
Israel Babak Belur Dirudal Iran, Netanyahu Mengancam dengan Serangan Balasan Signifikan ke Teheran |
![]() |
---|
Iran Keluarkan Peringatan ke Israel, Jika Serang Lebanon Semua Front Perlawanan Siap Balas |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.