Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Banyumnas

Kolam Retensi Jalan Bung Karno Purwokerto Ditutup, Bahaya untuk Area Bermain Anak

Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Banyumas memutuskan menutup kolam retensi yang terletak di Jalan Bung Karno Purwokerto. 

Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: m nur huda
Tibun Jateng/Permata Putra Sejati 
kolam retensi di Jalan Bung Karno, Purwokerto, Jumat (5/4/2024) - Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Banyumas memutuskan menutup kolam retensi yang terletak di Jalan Bung Karno Purwokerto.  

TRIBUNJATENG.COM, PURWOKERTO - Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Banyumas memutuskan menutup kolam retensi yang terletak di Jalan Bung Karno Purwokerto

Kolam tersebut saat ini menjadi salah satu tempat yang ramai dikunjungi masyarakat Purwokerto

Namun ada beberapa persoalan sehingga diputuskan dilakukan penutupan pada Jumat (5/4/2024) pukul 00.00 WIB hingga batas waktu yang belum dapat ditentukan. 

Kepala Satpol PP Banyumas, Sugeng Amin mengatakan, penutupan dilakukan menghindari hal hal yang tidak diinginkan. 

Selama ini berdasarkan patroli serta pemantauan khusus oleh tim khusus satpol PP Banyumas pinggir kolam ditemukan anak-anak bermain padahal pinggir kolam tidak ada pagar pengaman.

Selain itu banyaknya aduan masyarakat melalui Satpol PP terkait keberadaan kolam retensi di jalan Bung Karno, atau orang menyebut embung besar. 

"Itu sangat meresahkan, karena sebetulnya sesuai dengan AMDAL yang diajukan oleh DPU, itu memang untuk kolam retensi saja.

Yaitu menampung air resapan, menampung banjir, atau mungkin dibutuhkan untuk mengaliri kebutuhan air, baik air cuci maupun ada rencana PDAM dimungkinkan kerjasama untuk diolah menjadi air bersih," ujarnya kepada Tribunbanyumas.com, Sabtu (6/4/2024).

Adapun di dalam AMDAL tersebut, belum diajukan atau tidak ada zin pariwisata sampai saat ini. 

Setelah dilakukan rapat koordinasi maka disepakati untuk ditutup.

"Pada intinya peserta sepakat ditutup, karena pada prinsipnya dari pengembang atau proyek ini baru menyerahkan pekerjaan awal kepada BBWSSO, belum diserahkan secara mutklak keseluruhan masih ada beberapa pemeliharaan dan penyempurnaan. 

Mereka masih melakukan pemeliharaan selama satu tahun ini. 

Dimulai bulan februari, pengelolaan murni masih ada di pengembang dan BBWSSO penyerahan tpi belum mutlak keseluruhan," katanya.

Selain masalah AMDAL tersebut, terdapat juga beberapa pihak yang mulai membuka akses masuk selain pintu utama. 

"Ternyata sudah ada yang membuka ada 4 pintu. Pintu utama, dan pintu belakang 3. 

Dibuka banyak orang masuk, terus parkiran juga tidak tahu siapa yang mengelola karena tidak ada rekomendasi dari dinhub juga selaku tusinya parkir," jelasnya. 

Adanya pintu-pintu belakang itu, menjadikan orang bebas masuk dan tanpa pengawasan.

Sehingga dikhawatirkan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti tragedi kasus jembatan kaca the geong Limpakuwus. (jti)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved