Harga Bawang
Ini Penyebab Harga Bawang Merah Tembus Rp 60.000/Kg di Pasaran
Sejak hari-hari terakhir ramadan hingga saat ini harga bawang merah di pasaran mengalami lonjakan signifikan.
Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: rival al manaf
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Sejak hari-hari terakhir ramadan hingga saat ini harga bawang merah di pasaran mengalami lonjakan signifikan. Pantauan Tribun Jateng di beberapa pasar tradisional di Kota Semarang, harga bawang merah bahkan menembus Rp 60.000 - Rp 70.000/Kg setelah lebaran ini. Mas Aries
Hal itu di antaranya diungkapkan Andara, pedagang di Pasar Surtikanti Semarang. Dia menyebutkan, harga bawang merah masih tinggi setelah sempat menanjak jelang lebaran lalu.
"Harga bawang merah masih tinggi, Rp 60.000/Kg. Tapi ini sudah sedikit turun, lebaran kemarin sampai Rp 80.000/Kg. Sebelumnya, harganya kisaran Rp 35.000/Kg," kata Andara, Selasa (16/4/2024).
Tingginya harga bawang merah juga diakui sejumlah pedagang di pasar lain.
Desi, pedagang di Pasar Karangayu mengatakan, terjadi kenaikan harga bawang merah hingga dua kali lipat pada lebaran tahun ini. Adapun tingginya harga tersebut bertahan hingga saat ini.
"Bawang merah pas lebaran Rp 70.000/Kg, naik dua kali lipat dari biasanya. Sekarang istilahnya sudah agak turun tapi masih tinggi, harganya Rp 60.000/Kg," jelas Desi.
Menanggapi tingginya harga bawang merah, Ketua Asosiasi Bawang Merah Indonesia (ABMI) Alex Chandra menyebutkan tingginya harga bawang merah saat ini terjadi akibat bencana banjir sebelum dan awal ramadan lalu, menyebabkan gagal panen di sejumlah daerah.
Ia menyebutkan, gagal panen itu terjadi hampir di sepanjang Pantura Jawa seperti Cirebon, Brebes, Kendal, Demak, Grobogan, dan Pati.
Sedangkan kondisi cuaca ekstrem juga terjadi saat ini, disebut berpengaruh terhadap turunnya produktivitas bawang merah.
"Total terdampak banjir ini ada sekitar 3.500 hektar, tapi yang puso itu 2.500 hektar. Dampaknya besar. Produksi sekarang juga tidak terlalu bagus, karena cuaca ekstrem: kalau panas, panas sekali dan kalau hujan, hujan terus. Itu berpengaruh ke penurunan produksi," jelas Alex, saat dihubungi Tribun Jateng, Rabu (17/4).
Alex menyebutkan, di tengah dampak banjir tersebut harga bawang merah di tingkat petani mengalami lonjakan tajam, di mana harga di tingkat petani saat ini sudah mencapai kisaran Rp 30.000 - Rp 50.000/Kg.
"Harga bawang merah paling rendah di tingkat petani yang gagal panen itu Rp 30.000 ribu/Kg. Kalau kualitas paling bagus Rp 50.000/Kg. Ini kalau sampai ke konsumen dijual eceran ya bisa sampai Rp 70.000/Kg," sebutnya.
Tingginya harga bawang merah ini, Alex memperkirakan akan terjadi hingga awal bulan depan. Sedangkan harga dimungkinkan akan turun perlahan pada pertengahan Mei mendatang seiring dengan dimulainya panen pada bulan tersebut.
"Bulan kelima, minggu pertama atau kedua kemungkinan sudah mulai normal. Insyaallah harganya bisa di bawah Rp 40.000/Kg karena ada sebagian daerah sekarang sudah ada yang tanaman bawangnya berumur sekitar 1 bulan seperti Kendal, dua kecamatan di Demak, dan Purwodadi. Bima juga umur satu bulan sudah lumayan banyak. Kemudian di sentra-sentra Sumatera Barat, umur 40 harian sudah mulai ada," ungkapnya.
Di sisi lain, tingginya harga bawang merah saat ini dirasa menguntungkan bagi petani bawang merah yang tidak terdampak banjir.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.