Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Regional

Kelakuan Bejat Polisi Aipda K Perlakukan Anak Tiri Bak PSK Murahan, Aib Dibongkar Saat Punya Pacar

Seorang siswi kelas 3 SMP yang bernama AAS (15 tahun) mengungkapkan bahwa dia telah menjadi korban pelecehan dari ayah tirinya, seorang polisi.

|
Tribunnews
Kelakuan Bejad Polisi Aipda K Perlakukan Anak Tiri Bak PSK Murahan, Aib Dibongkar Saat Punya Pacar 

Korban AAS mengaku kerap diancam untuk tidak mengungkap perbuatan yang dilakukan oleh sang ayah tirinya kepada orang lain, sekalipun itu, kepada ibu kandungnya. 

Selain ancaman tersebut, ia mengaku, ayah tirinya itu kerap menghasutnya dengan cara memberikan uang setiap selesai melayani nafsu bejat sang bapak sambung. 

Jumlahnya juga tak banyak, berkisar Rp30-50 ribu.

Itu pun juga jarang.

Terkadang, ayah tirinya cuma memberikan ancaman tanpa memberikan uang. 

"Diancam, gak boleh ngomong. Enggak pernah dipukul. Iya diiming-imingi. Dikasih uang Rp30-50 ribu. Enggak mesti kasih uangnya," katanya. 

Disinggung mengenai alasan enggan mengungkap kejahatan tersebut sejak awal.

Korban AAS mengaku, dirinya selalu takut dengan ancaman dari ayah tirinya. 

Karena dirinya selama ini, tinggal bersama ibu kandung dan ayah tirinya, di rumah kawasan Jalan Raya Indrapura, Kota Surabaya. 

"Diancam, gak boleh ngomong," ungkapnya. 

Ia akhirnya berani menceritakan perbuatan bejat sang ayah tiri kepada keluarga besar terutama neneknya, setelah sang ayah tiri kerap marah dan mengamuk kepada dirinya, pada Bulan Maret 2024 kemarin. 

Pasalnya, semenjak bulan itu, korban AAS mulai tertarik dengan lawan jenis berusia sebaya atau berpacaran, dan mulai berkomitmen untuk enggan lagi menerima ajakan ayah tirinya untuk berhubungan intim. 

"Saat kelas 9, sebelum puasa (Maret 2024). Saya berontak. Saya sudah punya pacar. Saya akhirnya cerita ke nenek," pungkasnya. 

Sementara itu, nenek korban NH (54) mengaku baru memperoleh pengakuan mengagetkan dari sang cucu atau korban pada pertengahan bulan puasa pada Maret 2024 kemarin. 

Pada suatu malam, sang cucu mengaku kabur dari rumah karena terus menerus diperlakukan kasar oleh ibu kandung, dan memutuskan bersembunyi di rumahnya kawasan Jalan Tambak Gringsing, Pabean Cantikan, Surabaya

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved