Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Israel

Protes Menentang Perang di Gaza Meluas di Kampus-kampus Elite AS

Aksi protes menentang perang di Gaza meluas di sejumlah universitas elite Amerika Serikat, seiring pihak berwenang berupaya meredakan demonstrasi.

AFP
Asap mengepul dari lokasi serangan udara Israel di desa Majdel Zoun di Lebanon selatan, pada 15 April 2024, di tengah ketegangan lintas batas yang sedang berlangsung saat pertempuran terus berlanjut antara Israel dan militan Hamas Palestina di Jalur Gaza. 

TRIBUNJATENG.COM, WASGHINGTON DC -- Aksi protes menentang perang di Gaza meluas di sejumlah universitas elite Amerika Serikat, seiring pihak berwenang berupaya meredakan demonstrasi.

Kepolisian membubarkan aksi mahasiswa di Universitas New York (NYU) pada Senin (22/4) malam dan melakukan sejumlah penangkapan.

Belasan mahasiswa di Yale ditahan pada hari sebelumnya, sementara Universitas Columbia membatalkan kelas tatap muka imbas dari demonstrasi di kampus tersebut. 

Gelombang demonstrasi mahasiswa dinodai oleh dugaan insiden antisemitisme, yang dikecam oleh Gedung Putih.

Demonstrasi serta perdebatan sengit mengenai perang Israel-Gaza dan kebebasan berpendapat telah mengguncang kampus-kampus AS sejak serangan Hamas terhadap Israel pada tanggal 7 Oktober, yang memicu serangan balik Israel. 

Di AS, terjadi pelonjakan insiden antisemitisme dan Islamofobia sejak saat itu, menurut sejumlah mahasiswa dari kedua pihak. Ketika ditanya tentang demonstrasi pada Senin (22/4), Presiden AS Joe Biden mengatakan dia mengutuk “demonstrasi antisemitisme” serta “mereka yang tidak memahami apa yang terjadi dengan rakyat Palestina”. 

Gerakan protes ini menjadi sorotan pekan lalu setelah polisi Kota New York dipanggil ke Universitas Columbia dan menangkap lebih dari 100 demonstran. 

Demonstrasi telah meluas sejak saat itu. Selain NYU dan Yale, mahasiswa yang berdemonstrasi telah mendirikan kemah-kemah di Universitas California di Berkeley, Institut Teknologi Massachusetts (MIT), Universitas Michigan, Emerson College, dan Tufts. 

Seperti kawan-kawan mereka di universitas lain, para pengunjuk rasa di NYU menyerukan institusi pendidikan mereka untuk mengungkap dan melepaskan sokongan “finansial dan dana abadi dari produsen senjata dan perusahaan yang berkepentingan dengan pendudukan Israel”. 

Seorang mahasiswa, Alejandro Tanon, mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa AS berada pada “momen kritis”, menyamakan protes tersebut dengan demonstrasi bersejarah menentang Perang Vietnam dan apartheid di Afrika Selatan.

“Kami mendukung Palestina dan kami mendukung pembebasan semua orang,” kata seorang pengunjuk rasa kepada mitra BBC di AS, CBS News. 

Sementara itu, seseorang yang berdiri di seberang jalan lokasi demonstrasi menentang perang di Palestina digelar, sambil mengibarkan bendera Israel berkata:

"Ada satu sisi di sini dan satu sisi sejarah. Sisi yang benar ada di sini".

NYU mengungkapkan sekitar 50 orang terlibat dalam aksi demonstrasi di luar kampus tersebut. Mereka menggambarkan protes tersebut tidak sah dan mengganggu aktivitas perkuliahan.Polisi mulai menangkap mereka pada Senin malam; jumlah pasti mereka yang ditahan hingga kini belum diketahui. Beberapa jam sebelumnya, hampir 50 pengunjuk rasa ditangkap di Universitas Yale di New Haven, Connecticut. 

Pihak berwenang mengatakan ratusan orang telah berkumpul; banyak dari mereka menolak seruan untuk membubarkan demonstrasi. (irawan/kps)

Baca juga: "Tunggu Suamiku Gajian" Viral Emak-emak Bawa Parang saat Ditagih Utang

Baca juga: Apa Itu Fitur Community di WA WhatsApp? Begini Cara Menggunakannya

Baca juga: Ciri-ciri Pelaku Tabrak Lari Tewaskan Petani di Brebes, Kabur Kearah Cirebon Setelah Kecelakaan Maut

Baca juga: Inilah Sosok Muhammad Mumin, Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Bupati Tegal Pilkada 2024

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved