Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Israel

Netanyahu Akui Israel Dalang Serangan Pager dalam Operasi Pager dan Walkie-Talkie terhadap Hizbullah

Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu, untuk kali pertama mengakui bahwa Israel merupakan dalang serangan pager dan walkie-talkie terhadap H

Turkeye
Kapten Yair Edou Netanyahu 

TRIBUNJATENG.COM, TEL AVIV – Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu, untuk kali pertama mengakui bahwa Israel merupakan dalang serangan pager dan walkie-talkie terhadap Hizbullah di Lebanon, pada September silam.

Hal itu dia ungkapkan selama rapat kabinet mingguan, pada Minggu (10/11), dikutip dari The Times of Israel.

Diketahui, ribuan pager dan walkie-talkie yang berisi bahan peledak diledakkan terhadap pemiliknya yakni kelompok Hizbullah di seluruh Lebanon dan sebagian Suriah, pada 16 dan 17 September.

Ledakan pager terjadi setelah hampir setahun serangan roket dan pesawat nirawak yang tak henti-hentinya terhadap Israel oleh kelompok Hizbullah.

Hizbullah menyerang Israel dimulai sehari setelah serangan Hamas, pada 7 Oktober 2023. Serangan itu menyebabkan evakuasi sekitar 60.000 penduduk dari kota-kota Israel utara di perbatasan dengan Lebanon.

"Operasi pager dan pemusnahan Hassan Nasrallah dilakukan, meskipun ada pertentangan dari pejabat senior di lembaga pertahanan dan mereka yang bertanggung jawab atas operasi tersebut di eselon politik," kata Netanyahu.

Dia menyindir Menteri Pertahanan Israel yang baru saja dipecat, Yoav Gallant. Menjelang ledakan tersebut, Gallant mengatakan, fokus kegiatan militer Israel akan beralih ke garis depan utara.

Netanyahu dan Gallant telah berulang kali berselisih selama masa pemerintahan mereka bersama.

Pada Maret 2023, Netanyahu memecat Gallant sehari setelah menteri pertahanan saat itu meminta penghentian sementara proses legislasi rencana perombakan peradilan pemerintah yang kontroversial, yang menurutnya, menyebabkan perpecahan yang mengancam keamanan nasional.

 Namun, ia dilantik kembali kurang dari sebulan kemudian, dan memimpin Kementerian Pertahanan ketika Hamas melakukan serangan teror mematikan di Israel selatan, pada 7 Oktober 2023.

Gallant tetap menjabat selama perang berikutnya di Jalur Gaza, pertempuran di perbatasan utara, dan operasi darat di Lebanon selatan. Diketahui, Lebanon mengatakan, hampir 3.000 orang lainnya terluka dalam serangan itu. Jumlah korban tidak membedakan antara warga sipil dan anggota kelompok Hizbullah, dan di antara yang terluka adalah Duta Besar Iran untuk Lebanon, Mojtaba Amani.

Seorang pejabat Hizbullah mengatakan kepada Reuters seminggu kemudian bahwa serangan tersebut melumpuhkan 1.500 anggota kelompok tersebut karena luka-luka yang mereka derita, banyak yang mengalami kebutaan atau kehilangan tangan.

Setelah kejadian tersebut, berbagai media melaporkan bahwa serangan tersebut merupakan operasi intelijen Israel sangat canggih yang telah direncanakan selama bertahun-tahun, dengan Hizbullah ditipu untuk membeli perangkat yang disusupi.

Ledakan tersebut diikuti oleh serangkaian serangan udara Israel yang melumpuhkan sebagian besar struktur komando Hizbullah, termasuk Nasrallah.

Selain itu, Israel juga menggelar operasi darat terbatas di Lebanon selatan untuk menghilangkan ancaman langsung yang ditimbulkan oleh kelompok tersebut terhadap komunitas perbatasan utara Israel. (kps/afp/Tribunnews)

Baca juga: Jarum Tertinggal di Vagina Wanita Ini Selama 18 Tahun Setelah Melahirkan

Baca juga: Kalender Jawa Hari Ini 12 November 2024, Pasaran Selasa Pon

Baca juga: Debat Pilgub Jateng Bahas Pupuk dan BUMD Memanas, Ini Kata Pengamat Undip

Baca juga: Daftar Harga Token Listrik Hari Ini Selasa 12 November 2024, Beli Rp 50.000 Daya 900 VA 

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved