Berita Kabupaten Tegal
Kemenparekraf Gelar Bimtek Penguatan Branding di Tegal, Ada Potensi Industri Logam & Slawi Kota Teh
Kemenparekraf mengadakan Bimbingan Teknis Strategi Komunikasi Pengembangan Pemasaran Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Penulis: Desta Leila Kartika | Editor: muslimah
TRIBUNJATENG.COM, SLAWI - Direktorat Komunikasi Pemasaran Deputi Bidang Pemasaran, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, mengadakan Bimbingan Teknis Strategi Komunikasi Pengembangan Pemasaran Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Melalui Penguatan Branding, berlokasi di Syailendra Grand Dian Hotel Slawi, Jumat (26/4/2024).
Kegiatan tersebut berkolaborasi dengan Komisi X DPR RI yang dihadiri Wakil Ketua yakni Abdul Fikri Faqih, dan Kepala Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Tegal Ahmad Uwes Qoroni.
Kegiatan diawali pemaparan dari Abdul Fikri Faqih, menyampaikan mengenai pentingnya Branding di suatu daerah atau wilayah baik di sektor pariwisata maupun ekonomi kreatif, khususnya di Kabupaten Tegal.
Setelahnya Wakil Ketua Komisi X DPR RI Abdul Fikri Faqih, secara resmi membuka kegiatan Bimbingan Teknis Strategi Komunikasi Pengembangan Pemasaran Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Melalui Penguatan Branding, yang diikuti pelaku pariwisata maupun ekonomi kreatif, termasuk di dalamnya ada media.
Kemudian kegiatan dilanjutkan penyerahan cendera mata dari Analis Kebijakan Ahli Muda Kemenparekraf RI Emi Ermawati, kepada Wakil Ketua Komisi X DPR RI Abdul Fikri Faqih, Kepala Disporapar Kabupaten Tegal Ahmad Uwes Qoroni, dan Narasumber.
Dilanjutkan sesi foto bersama peserta, dan kegiatan ditutup dengan pemaparan materi tentang Branding Pariwisata maupun Ekonomi Kreatif dari Narasumber.
Analis Kebijakan Ahli Muda Kemenparekraf RI Emi Ermawati, menjelaskan tujuan utama diselenggarakannya bimtek kali ini adalah untuk menambah wawasan yang berkaitan dengan branding, identitas atau ciri khas baik destinasi wisata maupun produk yang bisa dipasarkan.
"Semisal saya contohkan, ada potensi telur asin. Tapi tidak ada hal yang menarik atau menjadi ciri khas apa sih yang membedakan dengan telur asin di tempat lainnya. Berbeda ketika ada satu produk telur asin tapi yang punya branding terkenal, maka pasti masyarakat akan datang ke situ. Sehingga di sini, kami ingin memberi informasi pentingnya branding baik produk maupun pariwisata," ungkap Emi Ermawati, pada Tribunjateng.com.
Emi berharap, kedepannya masyarakat datang ke Kabupaten Tegal karena ingin mencoba teh atau tahu aci yang menjadi ciri khasnya.
Kemudian semisal datang ke Kabupaten Brebes karena ingin membeli telur asin.
Dari kaca mata Kemenparekraf, Emi menyebut di wilayah Tegal Raya yang perlu dioptimalkan dalam pengembangan branding lebih ke produk ekonomi kreatif.
"Kalau saya melihat produk ekonomi kreatif yang perlu dioptimalkan. Karena menurut saya Tegal, Brebes ini tidak hanya banyak potensi destinasi wisata saja, tapi produk ekraf nya juga banyak. Seperti ada batik, teh, telur asin, logam, bahkan ada juga yang membuat produksi film," terangnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi X DPR RI Abdul Fikri Faqih, menilai di Kabupaten Tegal seharusnya ada branding tertentu baik di sektor ekonomi kreatif maupun destinasi wisata.
Fikri mencontohkan, semisal orang Jakarta ketika hendak berwisata ke Kabupaten Tegal maka yang ada di kepalanya katakan Guci, sehingga di sini Pemkab Tegal bisa menangkap peluang dengan menjadikan Guci sebagai branding pariwisata.
Namun, Fikri menilai, masih ada potensi lain yang bisa dimanfaatkan sebagai peluang branding di Kabupaten Tegal karena di daerah lain sangat jarang bahkan lain dari pada yang lain, yakni industri logam.
"Selain branding pariwisata katakan Guci, sebenarnya ada lagi yang bisa dijadikan sebagai branding atau ciri khas Kabupaten Tegal dan ini lain dari pada yang lain yaitu industri logam. Tapi sayangnya sekarang ini banyak home industry yang sudah mati atau tutup. Padahal di Jawa Tengah hanya ada dua wilayah yang terdapat industri logam, yakni satu ada di Kecamatan Ceper Klaten yang fokus pengecoran logam, dan satu lagi di Kecamatan Talang Kabupaten Tegal fokus pengerjaan plat dan las," papar Fikri.
Industri teh yang ada di Kabupaten Tegal, menurut Fikri Faqih juga memiliki potensi untuk dijadikan branding, meskipun industrinya pabrikan dan bukan home industry, tapi masyarakat banyak yang bekerja di pabrik tersebut.
"Kalau yang produk buatan masyarakat dan dikerjakan di rumah-rumah, ya tadi logam. Sehingga yang menurut saya masif dan pas untuk branding ya industri logam," katanya.
Kepala Disporapar Kabupaten Tegal Ahmad Uwes Qoroni, menjelaskan bahwa ada dua potensi yang paling besar untuk dijadikan branding yakni logam dan teh.
Terlebih di Slawi, Kabupaten Tegal ada empat perusahaan teh yang sudah dikenal khalayak umum.
Keberadaan pabrik teh tersebut, dikatakan Uwes menjadi sumber mata pencaharian masyarakat Kabupaten Tegal.
Uwes pun menyebut, teh yang ada di Slawi, Kabupaten Tegal terkenal dengan aroma wanginya.
Uwes pun berencana pada Hari Ulang Tahun (HUT) ke-423 Kabupaten Tegal pada Mei 2024 mendatang, sekaligus membranding Slawi menjadi Kota Teh Wangi Dunia.
Sedangkan nantinya, ketika ingin menikmati teh khas Slawi Kabupaten Tegal terpusat di Objek Wisata Waduk Cacaban.
"Bimtek ini bagi saya sangat bermanfaat, karena bisa dikatakan sekarang ini Kabupaten Tegal sedang mengalami krisis identitas. Hal itu, karena terlalu banyak potensi yang bagus untuk dijadikan branding, sehingga supaya aman ya harus memilih salah satu yang mendasari Kabupaten Tegal. Potensi yang dimiliki ada logam dan teh," jelas Uwes. (dta)
RSUD dr. Soeselo Slawi Gelar Mlayu Karo Mas Bupati 5K, Segini Harga Tiket dan Waktu Pelaksanaan |
![]() |
---|
Wiwitan Petik Tembakau Diharapkan Bisa Tingkatkan Kesejahteraan Petani Kabupaten Tegal |
![]() |
---|
Cerita Quinsha Paskibraka Kabupaten Tegal Pembawa Baki: Tak Menyangka, Seleksinya Ketat |
![]() |
---|
80 Anggota Paskibraka Kabupaten Tegal Tahun 2025 Dikukuhkan, Ini Pesan Bupati Ischak |
![]() |
---|
Bupati Tegal Ischak Ajak Pelaku UMKM Tayangkan Produknya di E-Katalog Versi Terbaru |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.