Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Puisi

Puisi Ambil Si Penari Untukku Tariannya Emha Ainun Nadjib

Puisi Ambil Si Penari Untukku Tariannya Emha Ainun Nadjib: Ambil Si Penari Untukku Tariannya             Dzu Walayah membawaku mengembara.

Penulis: Awaliyah P | Editor: galih permadi
Wikipedia Indonesia
Puisi Ambil Si Penari Untukku Tariannya Emha Ainun Nadjib 

Puisi Ambil Si Penari Untukku Tariannya Emha Ainun Nadjib

TRIBUNJATENG.COM - Puisi Ambil Si Penari Untukku Tariannya Emha Ainun Nadjib:

Ambil Si Penari Untukku Tariannya


            Dzu Walayah membawaku mengembara.
            Telah berulangkali kukunjungi tempat-tempat itu, namun bersamanya menjadi berubah cara berjalanku serta menjelma baru mata-pandangku.
            Kuajukan kepadanya beribu-ribu pertanyaan seperti Ibrahim menggalah beribu-ribu bintang, kureguk jawaban-jawabannya yang mesra bagai anak kambing menyusu puting induknya.
            Namun, tentang satu hal, Dzu Walayah selalu menghindar, ialah tentang wihdatul wujud, Allah dengan hambaNya manunggal.
            Tatkala kami duduk-duduk istirah di tepian pantai, ia meminta – “Ambil seciduk dua ciduk air samudera untukmu, sisakan ombaknya berikan kepadaku.”
            Ketika di malam hari aku merasa kedinginan oleh hembusan angin yang amat kencang, ia lepaskan kain sarungnya dan berkata – “Pakailah ini untuk selimutmu, tapi helai-helai benangnya biarlah untukku.”
            Dan ketika di lapangan pojok dusun itu bersama-sama kami menyaksikan acara tayuban yang riuh rendah oleh musik, teriakan dan birahi, Dzu Walayah menggamit pundakku – “Pergilah ambil penari itu untukmu, tapi terlebih dahulu berikan kepadaku tariannya.”


1987

(*)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved