Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Viral

Nasib Pilu Pak Yayat, Penderita Usus Bocor dengan Lubang Perut Ditutup Pakai Kresek

Meski menderita penyakit yang membuat ususnya bocor, Pak Yayat tetap melanjutkan aktivitasnya sebagai pencari barang bekas tanpa menampakkan keluhan.

Penulis: Andra Prabasari | Editor: galih permadi
TRIBUNJATIM
Nasib pilu dialami oleh Pak Yayat, seorang pencari rongsokan asal Desa Sukatani, Kecamatan Cilawu, Garut, Jawa Barat. Ia mengalami penyakit usus bocor yang dideritanya selama 10 tahun. 

Nasib Pilu Pak Yayat, Penderita Usus Bocor dengan Lubang Perut Ditutup Pakai Kresek

TRIBUNJATENG.COM- Nasib pilu dialami oleh Pak Yayat, seorang pencari rongsokan asal Desa Sukatani, Kecamatan Cilawu, Garut, Jawa Barat.

Ia mengalami penyakit usus bocor yang dideritanya selama 10 tahun.

Meski menderita penyakit yang membuat ususnya bocor, Pak Yayat tetap melanjutkan aktivitasnya sebagai pencari barang bekas tanpa menampakkan keluhan secara fisik.

Namun, sebenarnya penyakit ini telah menghantuinya sejak beberapa tahun lalu.

Menurut Pak Yayat, penyakit usus bocor telah menghampirinya selama satu dekade, dimulai dengan gejala usus melilit.

"10 tahun, awalnya usus melilit," ujar Pak Yayat, dilansir dari Kompas TV.

Meskipun telah menjalani tujuh kali operasi untuk memperbaiki kondisinya, Pak Yayat belum juga mendapatkan kesembuhan.

Sosok pak yayat
Nasib pilu dialami oleh Pak Yayat, seorang pencari rongsokan asal Desa Sukatani, Kecamatan Cilawu, Garut, Jawa Barat.

Dalam proses operasi, dokter telah membuat lubang pada bagian perut Pak Yayat untuk menempatkan bagian usus yang masih berfungsi.

Namun, karena kondisinya yang rumit, usus tersebut harus dibiarkan menempel di permukaan perut dan ditutupi dengan plastik kresek agar tidak terkontaminasi oleh lingkungan luar.

Setiap hari, Pak Yayat merasakan rasa sakit yang tak tertahankan akibat penyakitnya.

Bahkan, ia harus rutin mengganti plastik kresek yang menutupi ususnya setiap kali akan melaksanakan ibadah salat.

"Sakit setiap hari, suka diganti setiap mau sembahyang," ujar Pak Yayat.

Meski hidup dalam penderitaan, Pak Yayat terlihat tetap tegar dan tabah menghadapi cobaan yang dialaminya.

Ia juga mendapatkan dukungan dari sang istri dalam menjalani kesehariannya, termasuk dalam mengganti plastik kresek tersebut.

Selain sebagai pencari rongsokan, Pak Yayat juga aktif sebagai marbot di masjid setempat.

Para tetangga pun turut membantu dengan memberikan makanan dan sumbangan uang secara tidak teratur untuk membantu keluarganya.

Kisah perjuangan Pak Yayat ini menunjukkan keteguhan hati dan semangat juang yang luar biasa dalam menghadapi cobaan hidup yang begitu berat.

 

 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved